TRIBUNNEWS.COM - Psikolog keluarga, Adib Setiawan, S Psi, M Psi menjelaskan pengertian ghosting dari sisi psikologis.
Kata ghosting memang ramai dibicarakan setelah Kaesang Pangarep disebut melakukan ghosting pada kekasihnya, Felicia Tissue.
Ghosting merupakan sebutan untuk perilaku seseorang yang tiba-tiba menghilang tanpa memberi kabar terlebih dulu.
Lantas, bagaimana pengertian ghosting menurut psikolog?
Baca juga: Ghosting, Ini Penjelasan Kenapa Seseorang Bisa Melakukannya Saat Kamu Lagi Sayang-sayangnya
Adib Setiawan mengatakan, hubungan asmara seseorang itu tidak bisa dipaksa oleh siapapun.
Selain itu, pasangan kekasih tetap menemui kendala meskipun hubungan sudah ke jenjang pernikahan.
"Ketika seseorang masih berpacaran, tentunya cinta itu tidak bisa dipaksakan," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (10/3/2021).
"Ketika cinta itu akan ke jenjang pernikahan, tentunya akan diuji oleh perasaan masing-masing," lanjutnya.
Menurutnya, orang yang memutuskan hubungan asmaranya pasti sudah mempunyai pertimbangan.
"Kalau kemudian seseorang itu meninggalkan atau pergi, itu ada pertimbangan-pertimbangan tertentu," katanya.
"Memang kesannya 'habis manis sepah dibuang'. Tapi kembali lagi, cinta itu tidak bisa dipaksakan," jelas Adib.
Baca juga: Klarifikasi Kaesang soal Tudingan Ghosting dari Felicia: Januari Minta Putus, Malah Dimaki-maki
Baca juga: Viral Kisah Cinta Berawal Saling Reply Cuitan Orang, Sempat Ragu Bertemu karena Takut Di-ghosting
Psikolog di www.praktekpsikolog.com ini berujar, kandasnya hubungan pasangan kekasih menjadi hal yang biasa.
"Cinta itu pasti ada pertimbangan-pertimbangan tertentu."
"Sehingga seseorang itu akhirnya berpikir untuk apakah mempertahankan atau meninggalkan," katanya.