News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

2 Peristiwa yang Membuat Nabi Muhammad SAW Sedih Sebelum Melakukan Isra Miraj

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Di balik peristiwa Isra Miraj, terdapat dua peristiwa besar yang dialami oleh Rasulullah Muhammad SAW yang membuatnya bersedih.

TRIBUNNEWS.COM - Umat Islam kembali memperingati satu peristiwa penting, yaitu Isra Miraj.

Pada tahun ini, Isra Miraj yang diperingati setiap 27 Rajab jatuh pada Kamis, 11 Maret 2021 atau hari ini.

Isra Miraj adalah sebuah peristiwa penting yang terjadi dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW.

Dalam Isra Miraj, Rasulullah Muhammad SAW diperjalankan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem, Palestina.

Setelah itu, Nabi Muhammad diperjalankan dari Masjidil Aqsa yang ada di bumi, lalu menuju langit ke tujuh kemudian ke Sidratul Muntaha.

Dalam Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW mendapat perintah secara langsung dari Allah SWT untuk melaksanakan shalat.

Baca juga: Isra Miraj 27 Rajab 1442 H Jatuh pada 11 Maret 2021, Bagaimana Cara Memperingati Isra Miraj?

Baca juga: Amalan Jelang Isra Miraj 1442 H dan Ucapan Selamat Isra Miraj yang Jatuh pada 11 Maret 2021

Akademisi dari Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Sulhani Hermawan MAg menerangkan, di balik peristiwa Isra Miraj, terdapat dua peristiwa besar yang dialami oleh Rasulullah Muhammad SAW.

Dua peristiwa tersebut, yakni meninggalnya Istri Nabi Muhammad, Siti Khadijah yang selama hidup selalu mendukung perjuangan dakwah.

"Khadijah adalah orang yang menopang kehidupan Rasullah, terutama ketika ada di rumah."

"Beliau merasa aman tentram ada tukar pikiran dan dukungan lahir batin dari Khodijah luar biasa, dan itu menguatkan perjuangan Rasulullah," kata Sulhani dalam program Oase Tribunnews.com, Jumat (5/3/2021).

Selain itu, sang paman, Abu Thalib juga meninggal di tahun yang sama.

"Abu Thalib semenjak kecil ditunjuk oleh kakeknya sebagai paman untuk mengasuh, dia yang paling menyayangi Rasulullah."

"Bahkan sayangnya bisa jadi melebihi terhadap anak-anak beliau sendiri yang salah satu anaknya adalah Ali Bin Abi Thalib," sambungnya.

Abu Thalib adalah orang yang punya kedudukan kuat di Mekkah, karena pemegang suku besar Quraish di Mekkah, salah satu tokohnya adalah kakeknya Nabi Muhammad, Abdul Muthalib yang kemudian diwariskan oleh Abu Thalib.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini