Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Tulisan tangan nyatanya tidak sekadar menggoreskan pena di atas kertas.
Bukan hanya bisa menyimpan informasi untuk dibaca kembali, namun tulisan tangan punya manfaat yang lain yakni membaca karakter setiap orang.
Hal ini disampaikan oleh Valencia Penny Dip CSG.
Berdasarkan ilmu ilmu grafologi yang dipelajari di Cambrige School of Graphology, setiap kerpibadian anak terbentuk dari dua aspek.
Pertama yaitu bawaan dari lahir dan kedua dari lingkungan. Aspek dari lingkungan ini menurutnya dapat dilihat dari tulisan tangan.
Menurutnya tidak ada seorang pun di dunia ini memiliki bentuk tulisan yang serupa.
Baca juga: Kemendikbud: Perguruan Tinggi Lahirkan Kreativitas untuk Pembelajaran Daring
Bahkan sejak di bangku sekolah, walau guru yang mengajar sama, tetap saja cara menulis dari anak didik mereka berbeda.
Sekilas, Penny pun memaparkan bentuk tulisan yang menunjukkan karakter tertentu, misalnya huruf kapital.
Tulisan yang ditulis dengan huruf kapital berukuran cukup besar menggambarkan jika orang tersebut tipe yang pantang menyerah.
Tidak pernah mengeluh dan selalu mencari solusi.
Kemudian penulisan kalimat yang miring menurut pemaparan Penny juga dapat menunjukkan karakter seseorang.
Baca juga: Unggah Foto Gandengan Tangan di Ulang Tahun ke-46 Krisdayanti, Yuni Shara Tulis Doa Ini
Namun sebelumnya perlu dipastikan dulu berapa derajat kemiringan dari tulisan tersebut.
"Coba lihat tulisan miring ke kanan itu biasanya gampang bantu orang tanpa diminta.
Kalau berteman dengan dia beberapa waktu ga ada kabar pasti dicariin deh," katanya pada siaran Radio Sonora FM, Jumat (26/3/2021).
Nah ilmu grafologi ini, bisa mendukung ilmu parenting pada orangtua.
Penny sendiri mengaku tertarik mempelajari ilmu ini dikarenakan ingin anak-ananya tumbuh secara baik. Serta berkembang sesuai bakat dan kemampuannya.
Lewat tulisan, kata Penny, dapat membantu orangtua mengenal lebih dalam tentang karakter anak-anak mereka.
Setelah mengenal karakter apa yang dimiliki, orangtua bisa membimbing anak untuk menggali potensi.
"Setelah ada analisis dari grafilogi, nanti ada ilmu coaching, dimana orangtua akan memberi masukan terkait karakter anak.
Apakah terkait dengan jalan yang dipilih ke depannya atau tidak," katanya.
Kalau karakter anak tersebut terjadi pada prospek ke depan yang dipilih sang anak, maka tugas orangtua adalah memberi support.
Jika tidak, Penny menyarankan agar orangtua memancing anak untuk memikirkan solusi apa yang harus dilakukan.