Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pada dasarnya, sebagian besar trend fashion dipengaruhi oleh lingkungan.
Namun dalam setahun kebelakang, trend fashion dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 yang melanda ke seluruh dunia.
Tahun pertama pandemi, fashion ikut terdampak.
Saat itu padupadan pakaian disesuaikan pada kebutuhan yang kebanyakan lebih banyak di rumah.
Baca juga: Medina Zein Bangga Wakili Indonesia Fashion Show di Turki, Karyanya Bakal Disaksikan Istri Erdogan
Baca juga: 7 Brand Tampilkan Koleksinya di Fashion Show Introducing Indonesia di Turki,Disaksikan Emine Erdogan
Konsep fashion yang diusung adalah kasual dan bersifat daily. Daster, piyama dan tshirt banyak diminati.
Namun, menginjak tahun kedua ini, trend fashion mulai berkembang dan memecah hingga menjadi 4 bagian.
Hal ini dikemukakan oleh desainer Dina Mardiana dalam acara Webinar Fashion Trend 2021, Kamis (8/4/2021).
" Terjadi perubahan bersikap karena pandemi. Ada kelompok orang yang jadi mikir tidak boleh sembarangan dan tidak berlebihan. Ada juga yang sekian lama terkurung di rumah jadinya ingin keluar dan eksplor," katanya pada webinar secara virtual, Kamis (8/4/2021).
Dari dua sikap tadi, masing-masing mengeluarkan dua konsep.
Kelompok yang pertama lebih mengedepankan kenyamanan dan kesederhanaan.
Sehingga konsep yang digunakan dalam berbusana adalah Essentiality dan Sprituality.
Essentiality sendiri terbagi menjadi naive,natural, simple, urban, clinical dan, homey dimana hang ditekankan di sini lebih kepada warna cantik yang polos, bersifat santai dan nyaman dipakai.
Di sisi lain, baju dibuat untuk mudah dipadupadankan. Sehingga walau dipakai di rumah, tapi juga bisa dibawa kemana saja. Sehingga, banyak baju yang tidak terbuang.
Lalu ada sprituality. Berpegang pada alam dan adat tradisi.
Beberapa bentuk busana yang ditawarkan adalah wise, neat humble, exocitic, raw material, goes east, ethinc acsen, modern pratical dan twiested classic.
Busana ini lebih tenang, anggun dan elegan. Warna yang mendominasi adalah kecokelatan, netral, natural.
Gambarannya ada unsur etnik dan eksotis dari kain tradisional, tapi tetap terlihat tenang.
Selain itu pilihan trend fashion ini menunjukkan kesan bijaksana. Sehingga tidak berlebihan dan serba terkendali.
Sedangkan kubu kedua yang lebih menunjukkan kebebasan adalah exploitaion dan Eksplorasi.
Menurut Dina, untuk konsep exploitaion lebih terkesan heboh, meriah. Terlalu lama berada di rumah, membuat sebagian orang ingin tampil dengan rasa optimis.
Konsep yang ditawarkan dari exploitaion ini adalah hedonims, ambigouis, patternization dan egocentric, mau tampil heboh, kelamaan di rumah dunia.
Warna yang dipilih adalah terang dan gelap. Tabrak warna pun kini turut menjadi pilihan. Semua serba besar, baik itu motif, ukuran serta aksesoris. Tujuannya untuk menarik perhatian.
Terakhir, ada exploration dimana memberikan sungguhan sporty tapi masih menunjukkan sisi feminim. Konsepnya menjelajahi dunia baru, sehingga busana pada fashion ini dilengkapi banyak kantong.
Selain itu ada unsur puffy dan bisa ditambahi bisa pada elemen yang diinginkan. Untuk perpaduan warna, Diana menyebutkan menggunakan warna yang ada unsur digital. Berikut beberapa penawaran dari exploration yaitu Tecno adventure, beyond nature, purfection dan radical,