News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Perempuan Indonesia Bekerja Sebagai Trend Forecaster di Jerman, Meramalkan Tren Fashion

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Isti Dhaniswari, Warga Negara Indonesia (WNI) yang kini berkarir sebagai Fashion Trend Forecaster di salah satu agensi Trend Forecasting di Jerman, TRENVM, saat hadir dalam Webinar 'Fashion Trend 2021/2022' yang digelar Dharma Wanita Kemenparekraf/Baparekraf, Kamis (8/4/2021).

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjadi seorang 'Peramal Tren Fesyen' atau Fashion Trend Forecaster membuat seseorang harus memiliki analisis yang bagus dan kreativitas yang tinggi untuk memprediksi tren terbaru pada musim atau tahun depan.

Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang kini berkarir sebagai Fashion Trend Forecaster di salah satu agensi Trend Forecasting di Jerman, TRENVM, Isti Dhaniswari mengatakan bahwa tugasnya adalah 'meramalkan' apa yang akan menjadi tren ke depannya.

Dalam beberapa project, ia juga biasanya didapuk untuk menjadi seorang Ahli dalam memprediksi tren terbaru.

Baca juga: Mengenal Profesi Fashion Trend Forecaster, Kehadirannya Penting di Industri Mode, Apa Tugasnya?

Baca juga: Pandemi Tahun Pertama Baju Rumahan Populer, Kini Tabrak Warna Bakal Jadi Tren Fashion 2021

"Trend Forecaster itu seseorang yang bisa meng-identify future trends, oleh sebab itu untuk beberapa penerbitan memang saya biasanya menjadi trend expert-nya," ujar Isti, dalam webinar 'Fashion Trend 2021/2022' yang digelar Dharma Wanita Kemenparekraf/Baparekraf, Kamis (8/4/2021).

Ia kemudian menjelaskan bahwa secara sederhana, Trend Forecasting diketahui sebagai cara untuk meramalkan tren di masa yang akan datang.

"Fungsinya Trend Forecasting itu adalah untuk melihat ke depan bagaimana tren yang akan datang, nah di situlah biasanya peran saya di Trend Forecasting," kata Isti.

Isti mengaku telah menerbitkan banyak buku terkait tren terbaru untuk Indonesia.

Model menampilkan pakaian tiga desainer saat peragaan busana Sustainably Modest dalam rangka Muslim Fashion Festival (Muffest) 2021, di Jakarta Selatan, Sabtu (27/3/2021). Asia Pacific Rayon (APR) berkolaborasi dengan tiga produsen pakaian asal Indonesia, yakni Inen Signature, Geulis, dan Salt n Peper menampilkan busana-busana muslim yang menggunakan bahan baku ramah lingkungan untuk mengkampanyekan pelestarian alam sekaligus menyambut bulan suci Ramadan. Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

Dua diantaranya diterbitkan oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang telah berubah nama menjadi Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf).

"Buku buku tersebut dua terakhir diterbitkan oleh Bekraf," jelas Isti.

Dikutip dari laman Way Up, Jumat (9/4/2021), orang yang bekerja sebagai Trend Forecaster harus memiliki kemampuan dalam menganalisis tren mode, teknologi dan budaya.

Analisis ini diperlukan untuk mengetahui pola perilaku konsumen dan membantu banyak brand agar terhubung dengan market mereka.

Lalu apa yang dimaksud dengan Trend Forecaster?

Trend Forecaster memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi tren terbaru dan memprediksi bagaimana tren tersebut dapat membentuk industri tertentu.

Biasanya profesi ini dinaungi oleh agensi Trend Forecaster seperti WGSN.

Profesi ini juga memiliki tugas untuk menganalisis data konsumen dan memberikan rekomendasi kepada klien berdasarkan hasil analisisnya itu.

Para Trend Forecaster juga sering bepergian ke berbagai kota di seluruh negeri dan seluruh dunia hanya untuk melihat tren terbaru dan merasakan secara langsung dampak yang lebih luas dari suatu produk atau ide.

Perlu diketahui, prediksi mereka terkait tren selanjutnya ini bergantung pada analisis data yang digunakan untuk mengungkap pola konsumen.

Temuan terkait pola konsumen inilah yang kemudian dimasukkan ke dalam laporan untuk dipresentasikan kepada klien.

Seorang Editor di WGSN, Sara Radin mengatakan bahwa untuk beberapa Trend Forecaster, mereka biasanya membuat laporan dalam bentuk artikel.

Artikel itu kemudian diberikan kepada klien untuk menyesuaikan strategi mereka saat memasarkan kepada target tertentu.

"Klien kami menggunakan panduan kami sebagai sumber inspirasi dan riset mereka saat merancang koleksi mode terbaru," kata Sara Radin.

Lalu keterampilan seperti apa yang dibutuhkan untuk menjadi Trend Forecaster?

Memprediksi suatu tren adalah proses analitis dan kreatif, oleh karena itu memiliki banyak keahlian sangat penting bagi siapapun yang tertarik untuk bekerja di bidang ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini