Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok RA Kartini menjadi inspirasi bagi novelis Ika Sarawati Sarah dalam berkarya, dimana dirinya menerbitkan novel terbaru dengan judul Bulan Madu yang Tertunda.
Buku setebal 413 halaman berkisah tentang cinta yang tak lekang oleh waktu dan tak terbatasi oleh usia.
"Memilih pasangan hidup ternyata tetap butuh keberanian dan perjuangan," kata Ika Sarah saat bercerita tentang buku terbarunya, Selasa (27/4/2021).
"Sejak kecil saya diajarkan untuk banyak menulis, menumpahkan perasaan, dan cerita tentang kejadian apa saja yang dilihat," kata Ika Sarah.
Ika Sarah yang lahir dengan kelainan jantung bawaan ini memang sejak kecil gemar menulis buku harian.
Baca juga: Gagal Jadi Ratu Keraton Agung Sejagat, Fanni Aminadia Ingin Jadi Novelis
Sejak kecil pula Ia mulai berkhayal tentang konstruksi cerita dan kejadian yang kadang di dapat dengan kuat melalui mimpi.
"Papa senang ke luar negeri untuk tugas. Masa itu, belum ada banyak toko buku, apalagi buku impor berbahasa Inggris, belum ada Gramedia dan Gunung Agung. Papa belikan semua anak-anak buku luar negeri sebagai oleh-oleh, karangan Enyd Blyton, HC Andersen, bahkan Asterix komik pun dalam bahasa Inggris dibelikan," paparnya.
Saat SD, Ika jadi senang mengarang, menulis cerita dan puisi. Ia juga mewakili SMP Tarakanita II pada pertandingan baca puisi karya Chairil Anwar di Bulungan.
Baca juga: Berawal dari Pinjam Novel Karya Andrea Hirata, Wanita Ini Menikah dengan Teman Kuliahnya
Yang mempengaruhi Ika menulis Novel Pop Roman masa kecil sampai dewasa adalah Teguh Esha Ali Topan Anak Jalanan, Ashadi Siregar, Mira W, Marga T., Seno Gumira Adjidharma, Tere Liye, Andre Hirata.
Ia berharap para perempuan khususnya mampu berkarya melalui literasi untuk bisa memberikan inspirasi ke masyarakat luas.
"Kuncinya adalah tekun. Kumpulan tulisan kita bisa menjadi sebuah buku, seperti novel, cerpen, puisi atau pun buku berupa kumpulan artikel yang bisa menjadi sebuah karya emas layaknya Kartini," katanya.