Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa tahun belakangan tak sedikit orang memilih mengurangi makan daging dan konsumsi susu dalam rangka menerapkan diet.
Hal itu mereka lakukan sebagai bagian untuk bisa hidup secara sehat.
Jumlah mereka yang tidak mengkonsumsi produk hewani (vegan) pun telah mengalami peningkatan di Inggris.
Dikutip dari laman BBC Good Food, Jumat (18/6/2021), Menurut penelitian yang dilakukan The Vegan Society, angkanya meningkat empat kali lipat antara tahun 2006 hingga 2018.
Salah satu motivasi umum yang mendorong mereka untuk menjadi vegetarian adalah manfaat kesehatan yang 'dijanjikan'.
Pola makan vegan umumnya dianggap lebih tinggi serat dan lebih rendah kolesterol, protein, kalsium dan garam, jika dibandingkan pola makan mereka yang masuk dalam kategori 'omnivora'.
Lalu ada pula yang menyebut bahwa pola makan vegan bisa menyelamatkan planet ini, apakah itu benar?
Bagi banyak orang, lingkungan adalah faktor penting yang dapat mempengaruhi kehidupan.
Baca juga: Burger King Jepang Luncurkan Menu Ramah Vegetarian: Whopper dengan Patty Tanpa Daging
Oleh karena itu, pola makan ini dapat menekan begitu besarnya biaya lingkungan yang berasal dari peternakan hewan industri.
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengatakan bahwa daging dan susu menyumbang 14,5 persen dari semua emisi gas rumah kaca buatan manusia.
Itu kira-kira setara dengan emisi gas buang setiap kendaraan seperti mobil, kereta api, kapal hingga pesawat terbang.
Menurut laporan di jurnal akademik 'Proceedings of National Academy of Sciences (PNAS) tentang makanan dan iklim pada 2016 lalu, jika semua orang menjadi vegan, emisi terkait makanan dunia diprediksi turun 70 persen pada 2050.
Baca juga: Bagaimana Pola Makan Vegetarian Bantu Masalah Kesehatan Mental?
Nah, jika anda seorang vegan atau ingin memulai pola makan vegan serta menjaga kelestarian lingkungan, maka anda bisa mencoba konsumsi makanan yang berasal dari nabati.