News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Idul Adha 2021

Tata Cara Shalat Idul Adha di Rumah, Dilengkapi Bacaan Niat dan Naskah Khutbah

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Salat Idul Adha - Simak tata cara shalat Idul Adha beserta bacaan niatnya.

Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar."

4. Membaca surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah dari Alquran yakni Surat Qaf dan surat Al-A'la.

5. Ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti sholat biasa.

6. Pada rakaat kedua sebelum membaca al-Fatihah, takbir sebanyak 5 (lima) kali sambil mengangkat tangan.

7. Membaca Surah al-Fatihah, diteruskan membaca surt Al Ghasyiyah.

8. Ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.

9. Setelah salam, maka disunahkan mendengarkan khutbah Idul Adha.

Baca juga: 5 Link Naskah Khutbah Shalat Idul Adha: Hadapi Wabah Covid 19 Dengan Mencontoh Kesabaran Nabi Ismail

Berikut naskah khutbah berjudul 'Syari'ah Qurban' yang ditulis oleh dosen UIN Raden Intan Lampung, Dr. Agus Hermanto, M.H.I.

Contoh naskah khutbah Idul Adha, berjudul Syari'ah Qurban. (Tangkapan Layar mui-lampung.or.id)

Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahilham.

Jama’ah shalat Idul Adha yang dimulyakan Allah!

Hari raya Idhul Adha adalah hari besar umat Islam, merupakan hari kemenangan, hari dihalalkannya makanan dan diharamkan shiyam (puasa), yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah dan ditambah tiga hari yaitu hari-hari Taysrik, pada tanggal 11,12 dan 13 Dzulhijjah.

Idhul Adha merupakan hari peradaban manusia, sebagai pondasi serta tonggak disyari’atkannya ajaran para Nabi yang lalu dan kemudian disyari’atkan kembali bagi umat Islam, berupa risalah Islamiyah yang bawa oleh baginda Rasulullah Muhammad saw.

Berbicara tentang Idul Adha, berarti berbicara tentang dua sejarah umat Nabiyullah yang menjadi cerita dalam al-Qur’an, yaitu perjalanan Nabi Ibrahim as., yang diuji oleh Allah dengan ujian yang sangat berat, yaitu ujian di atas rata-rata ujian manusia, yaitu diperintahkan menyembelih putranya, yang mana beliau setelah mendapatkan ujian berpuluh-puluh tahun tidak memiliki anak, setelah lahir putra kesayangannya Allah mengujinya dengan menyuruhnya untuk menyembelih.

Qurban merupakan syari’at yang dibawa oleh Nabi Ibrahim as., yang kemudian diperkuat oleh syari’at Nabi Muhammad saw., inilah yang disebut syar’u man qablana, yaitu syari’at yang telah disyari’atkan terdahulu dan kemudian disyari’atkan kembali dalam risalah Islamiyyah yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini