News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tahun Baru Islam

Sejarah Tahun Baru Islam, Beserta Amalan-amalan yang Dapat Dikerjakan pada Bulan Muharram

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut sejarah Tahun Baru Islam, beserta amalan yang dapat dikerjakan.

TRIBUNNEWS.COM - Simak sejarah Tahun Baru Islam, beserta amalan-amalan yang dapat dikerjakan.

Tahun baru Islam jatuh setiap 1 Muharram pada kalender hijriyah.

Di Indonesia, Tahun Baru Islam 1 Muharram ini ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional.

Dikutip dari setkab.go.id, Hari Libur Nasional Tahun Baru Islam 1443 Hijriyah yang awalnya jatuh pada Selasa, 10 Agustus 2021, diubah menjadi hari Rabu, 11 Agustus 2021.

Baca juga: Tahun Baru Islam 2021 Jatuh Pada 10 Agustus 2021, Simak Sejarah dan Bacaan Doanya Berikut Ini

Lantas, bagaimana sejarah Tahun Baru Islam?

Sejarah Tahun Baru Islam

Dikutip dari kalbar.kemenag.go.id, perhitungan Tahun Baru Islam bermula di masa Umar bin Khattab R.a.

Tepatnya 6 tahun pascawafatnya Nabi Muhammad SAW.

Salah satu riwayat menyebutkan yaitu ketika Khalifah mendapat surat balasan yang mengkritik bahwa suratnya terdahulu dikirim tanpa angka.

Beliau lalu bermusyawarah dengan para sahabat.

Singkat kata, mereka pun berijma untuk menjadikan momentum dimana terjadi peristiwa hijrah Nabi sebagai awal mulai perhitungan tahun dalam Islam.

Sebelum mengenal kalender Islam atau kalender Hijriah, masyarakat Arab mengenal tahun dengan menamainya menggunakan peristiwa penting yang terjadi di tahun tersebut.

Misalnya kelahran Nabi Muhammad SAW, yang dikenal dengan Tahun Gajah, karena pada tahun tersebut terjadi penyerangan terhadap Kabah oleh pasukan yang menggunakan gajah sebagai kendaraan perangnya.

Sedangkan sistem kalender qomariyah berdasarkan peredaran bulan konon sudah dikenal bangsa Arab sejak lama.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini