TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cinta orangtua kepada anaknya tak terbatas. Saking tak terbatasnya, orang tua rela memberikan segala hal untuk anaknya.
Ya, memberi selalu dianggap sebagai wujud nyata dari cinta. Semakin banyak kita memberi, semakin besar pula cinta kita.
Prinsip inilah yang banyak diterapkan oleh orang tua modern.
Kita ingin anak kita lebih bahagia dari anak-anak lain, bahkan juga lebih bahagia ketimbang kita saat seusianya.
Baca juga: Trik Agar Menjelaskan Anggota Tubuh Pada Anak Lebih Mudah, Miliki Buku Seluk Beluk Tubuh Manusia
Baca juga: Lebih Dari 2 Ribu Tiket Nobar ‘Laut Bercerita’ di Acara Gramedia Ludes, Trending Topic di Twitter
Keinginan itu lantas mendorong kita untuk memberi lebih banyak hal untuk anak-anak kita.
Lebih banyak mainan, lebih banyak pakaian, lebih banyak makanan, termasuk pula perlindungan yang lebih.
Namun, apa semua hal yang lebih itu bisa mendatangkan dampak yang lebih positif untuk anak-anak kita?
Jawabannya belum tentu.
Besar kemungkinan semua hal berlebihan itu justru hanya akan berakhir sia-sia, padahal kita sudah kerepotan setengah mati mewujudkannya.
Bukan berarti kita tidak boleh memberi banyak hal untuk anak kita.
Hanya saja, bila memang ada cara yang lebih simpel dan tidak merepotkan, tapi hasilnya jauh lebih baik, tak ada salahnya dicoba.
Inilah pesan utama yang Denaye Barahona sampaikan dalam buku terbarunya, Parenting Santuy – Mengurus Anak Tanpa Ribet.
Konsep Parenting Santuy di sini sejalan dengan konsep hidup minimalis yang tengah marak beberapa tahun belakangan ini.
Salah satunya dengan mengutamakan kualitas ketimbang kuantitas.
Prinsip ini bisa diterapkan, pertama, saat kita menata lemari pakaian kapsul untuk anak.