News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Orangtua Wajib Tahu, Pilih Mainan Anak Sesuai Usianya, Bagaimana Caranya Agar si Kecil Tak Bosan?

Penulis: M Alivio Mubarak Junior
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orangtua Wajib Tahu, Pilih Mainan Anak Sesuai Usianya, Bagaimana Caranya Agar si Kecil Tak Bosan?

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mohammad Alivio

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Orangtua wajib mengetahui dan memilih permainan atau kegiatan mana yang pas untuk sang buah hati.

Perlu dikehatui, anak berusia lima tahun tidak bisa disamakan dengan permainan anak yang baru berinjak 3 sampai 5 bulan. Begitupun sebaliknya.

"Penting bagi mereka (orangtua atau guru) untuk mengetahui permainan dan jenis mainan sesuai usia anak, sehingga anak bisa melakukan aktivitas yang pas dengan fase perkembangan dan usianya," ujar dr. Mesty Ariotedjo, SpA, spesialis anak di FKUI-RSCM saat diskusi virtual, Kamis (9/9/2021).

Baca juga: Punya Anak Balita? Jangan Lewatkan Momen Bermain dengan si Buah Hati ya Ayah Bunda, Ini Manfaatnya

Baca juga: Bagi Pecinta Sneakers, Lego Buat Mainan seperti Sepatu Asli

Kendati demikian, tidak bisa dipungkiri, anak-anak sering merasa bosan dan jenuh saat sedang main. Hal itu dikarenakan beberapa hal.

"Kalau kita memberikan mainan yang terlalu mudah, anak menjadi cepat bosan," ungkap Mesty.

"Sementara kalau ibu memberikan mainan yang susah, anak akan mengingat bahwa ketika ibunya mengajak bermain, pastinya permainan itu susah dan akhirnya anak tidak mau bermain," katanya lagi.

Ilustrasi mainan anak-anak (groupon.com)

Biasanya hal tersebut terjadi karena orangtua saat ini kerap merasa insecure lantaran melihat anak lain yang memiliki perkembangan lebih cepat daripada anak mereka.

Karena itu orangtua sering memaksakan anaknya untuk melakukan kegiatan dalam bermain tidak sesuai umur atau pencapaian anak saat itu.

Sehingga menyebabkan anak menjadi bosan.

"Karena lihat anak lain yang umur tiga tahun sudah bisa membaca, kita sebagai orangtua lalu terobsesi untuk membuat anak kita juga harus bisa membaca," bebernya.

Padahal, hal terpenting bagi anak di usia dini adalah bermain.

Ilustrasi mainan anak-anak Lego (googmorningamerica.com)

"Studi menunjukkan, anak yang membaca sesuai perkembangan di usianya memiliki pemahaman baca lebih baik dibandingkan anak yang terlalu cepat membaca," jelas Mesty.

"Sebab, anak yang membaca sesuai perkembangan di usianya menguasai konsep membaca terlebih dahulu, tidak sekadar tahu ini huruf A, huruf E, dan sebagainya," katanya lagi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini