TRIBUNNEWS.COM - Derasnya unggahan foto dan video di sosial media yang selalu menampilkan standar kecantikan tertentu, membuat para wanita ingin mengikuti standar tersebut.
Standar kecantikan yang tidak mampu diraih membuat krisis kepercayaan diri pada mereka.
Apalagi di masa pandemi sebagian besar kegiatan yang biasanya dilakukan secara offline beralih ke format daring.
Orang bertemu dengan rekan kerja, keluarga maupun teman secara virtual, dengan menggunakan platform telekonferensi seperti Zoom.
Sebuah studi yang dirilis “International Journal of Women's Dermatology”, mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut bisa memicu gangguan kesehatan mental.
Dalam studi tersebut fenomena ini disebut dengan "Zoom Dysmorphia" yang membuat penderitanya menjadi kurang percaya diri.
Istilah ini tidak hanya ditujukan pada pengguna Zoom saja namun juga pada pengguna platform telekonferensi lainnya, termasuk juga fasilitas video call.
Zoom Dysmorphia merupakan suatu kondisi seseorang mudah cemas dan khawatir penampilan fisik aslinya di dunia nyata akan berbeda dengan tampilan di dunia virtual.
Rasa tidak percaya diri ini berasal dari seringnya penggunaan platform video call, serta pemanfaatan filter di platform tersebut untuk memoles tampilan wajah sendiri supaya enak dipandang oleh lawan bicara.
Para peneliti tersebut mengungkapkan bahwa durasi waktu yang meningkat untuk melakukan konferensi video, menggunakan media sosial, dan menggunakan filter pada platform video call selama pandemi bisa berdampak terhadap memburuknya persepsi akan diri sendiri.
Dampak lainnya para wanita tidak benar-benar mengetahui apa yang diinginkannya, memanfaatkan filter secara berlebihan serta hanya sekadar meniru tampilan orang lain yang dirasa sesuai standar kecantikan tertentu yang diinginkan.
Padahal tanpa disadari hal tersebut malah membuat dirinya semakin tidak percaya diri.
Oleh sebab itu, pada Acara 25th Years Miraculous Celebration yang digelar secara virtual pada Selasa, 21 September 2021, Miracle mengajak wanita Indonesia untuk percaya diri dan berani menampilkan kecantikan individualnya, yaitu tampil dengan versi terbaiknya tanpa meniru atau menjadi seperti orang lain melalui campaign yang bertajuk #BeBraveToBeYou.
Dr. Lanny Juniarti Dipl. AAAM, Founder dan President Director MIRACLE Aesthetic Clinic Group, memaparkan, merawat kulit wajah merupakan bentuk kepedulian terhadap diri sendiri.
Baca juga: Nggak Perlu Keluar Rumah, Berikut 4 Jenis Perawatan Self-Care yang Bisa Kamu Nikmati dari Houzcall
Baca juga: Dokter Kulit Melarang Ikuti Skincare Viral di TikTok Ini, Apa Saja?
Baca juga: Grup K-Pop Stray Kids Jadi Model Merek Skincare dari Korea Selatan