Keadaan sebagian manusia diterangkan dalam firman Allah: Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras, sehingga (hatimu) seperti batu, bahkan lebih keras.
Padahal dari batu-batu itu pasti ada sungai-sungai yang (airnya) memancar daripadanya. Ada pula yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya. Dan ada pula yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah.
Kemudian diterangkan bahwa perumpamaan-perumpamaan yang terdapat dalam Al-Qur'an itu harus menjadi pelajaran bagi orang yang mau mempergunakan akal, pikiran, dan perasaannya.
Dengan demikian, mereka dapat melaksanakan petunjuk-petunjuk Al-Qur'an dengan sebaik-baiknya.
Ayat 22
Allah yang menurunkan Al-Qur'an dan menetapkannya sebagai petunjuk bagi manusia, adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada tuhan selain Dia.
Hanya Allah yang berhak disembah, tidak ada yang lain. Segala penyembahan terhadap selain Allah, seperti pohon, batu, patung, matahari, dan sebagainya, adalah perbuatan sesat.
Ayat 23
Allah memiliki segala sesuatu yang ada, dan mengurus segalanya menurut yang dikehendaki-Nya.
Di ayat ini juga disebutkan nama-nama baik Allah atau asmaul husna.
Yang Mahasejahtera, Yang Maha Memelihara keamanan, keseimbangan, dan kelangsungan hidup seluruh makhluk-Nya, Mahaperkasa tidak menganiaya makhluk-Nya, tetapi tuntutan-Nya sangat keras. Dia Mahabesar dan Mahasuci dari segala apa yang dipersekutukan dengan-Nya.
Ayat 24
Allah Pencipta seluruh makhluk-Nya. Dia yang mengadakan seluruh makhluk dari tidak ada kepada ada. Yang membentuk makhluk sesuai dengan tugas dan sifatnya masing-masing.
Dia mempunyai sifat-sifat yang indah, nama yang agung yang tidak dipunyai oleh makhluk lain, selain dari Dia.
Kepada-Nya bertasbih dan memuji segala yang ada di langit dan di bumi.
Sebenarnya yang penting dalam berdoa adalah keikhlasan hati, kekhusyukan dan ketundukan kepada Allah.
Dengan membaca ayat-ayat itu, diharapkan ketiganya muncul, sehingga doa itu diterima Allah.
(Tribunnews.com)