TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jakarta Fashion & Food Festival atau biasa disebut dengan JF3 (baca: je ef tri) pada tahun ini telah menginjak usianya yang ke 17.
JF3 kembali hadir pada tanggal 23 September hingga 10 Oktober 2021, hasil kolaborasi antara PT Summarecon Agung Tbk dengan Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif Republik Indonesia dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.
JF3 masih tetap menunjukan konsistensinya untuk mendukung industri kreatif berbasis budaya sekaligus turut mendorong agar para UMKM dapat bangkit dan terus maju bersama.
“Kami berharap penyelenggaraan JF3 tahun ini, dapat memberikan kontribusi nyata bagi para UKM di industri kreatif lokal, yang tentunya sangat membutuhkan dukungan agar usaha mereka terus berjalan. Seiring dengan dapat beroperasinya kembali pusat perbelanjaan, maka kami pun ingin para UMKM ini untuk dapat berusaha kembali. Bahkan kami juga berupaya agar mereka dapat menjangkau masyarakat lebih luas melalui program-program yang diselenggarakan berbasis digital. Selain itu, melalui presentasi Lakon Indonesia : Gantari, The Final Journey to Java, kami berharap dapat pula memberikan kontribusi bagi para pengrajin dan UMKM di Jawa, agar kita dapat bangkit bersama dan terus bertumbuh,” jelas Chairman JF3, Soegianto Nagaria.
JF3 di usianya yang ke 17 terus berkomitmen untuk mendukung industri kreatif lokal berbasis budaya dengan penyelenggaraan event berkualitas. Dalam situasi pandemi ini seluruh event JF3 ini tetap mengutamakan protokol kesehatan.
Pembatasan jumlah pengunjung dan pengaturan jarak antara peserta pameran diberlakukan dengan ketat, serta tentunya penggunaan aplikasi Peduli Lindungi menjadi syarat utama bagi pengunjung, agar kita semua dapat terus beraktivitas dengan aman dan nyaman, sebagai upaya beradaptasi terhadap situasi pandemi yang belum usai.
Tahun ini, JF3 mengajak seluruh elemen bangsa untuk bergandeng tangan bersama, membangkitkan kembali industri mode tanah air, dengan memberikan manfaat nyata dan langsung kepada seluruh pelaku industri kreatif.
Setelah hampir 2 tahun kita semua dalam situasi penuh keterbatasan, tentunya penyelenggaraan JF3 ini menjadi salah satu program yang banyak dinantikan, baik oleh masyarakat umum maupun para pelaku industri kreatif itu sendiri.
Dengan mengusung kampanye melalui tagar #JF3TogetherWeAreStronger, JF3 dibuka dengan menghadirkan eksibisi Fashion Village di area koridor MKG 3 selama 18 hari. Pameran ini menampilkan 50 pelaku usaha skala kecil dan menengah, terpilih melalui sistem kurasi yang sangat ketat.
Beragam hasil karya industri lokal, seperti kain, busana siap pakai, aksesoris dan lain-lain, adalah hasil inspirasi dari kekayaan budaya Nusantara dengan sentuhan trend mode terkini, yang dapat langsung dikunjungi masyarakat,
Fashion Village tahun ini terbagi menjadi 3 area berbeda, dengan menghadirkan tema ;
Selasar Nusantara
Menghadirkan berbagai koleksi untuk para pecinta kain tradisional premium, seperti Batik Marunda, Batik Madura, Batik khas Jambi hingga Tenun Garut, dan sebagainya.
Bazar Mode