News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Surat Al Bayyinah Ayat 1-8: Bacaan Arab dan Latin, Terjemahan Bahasa Indonesia, dan Tafsir Singkat

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut ini bacaan surat Al Bayyinah ayat 1-8 dalam Arab dan latin, terjemahan bahasa Indonesia, dan tafsir singkat.

 
 
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِۗ - ٧

7. Inna alladziina aamanuu wa’amiluu alshshaalihaati ulaa-ika hum khayru albariyyati

Artinya: Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.

 
 
جَزَاۤؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗرَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهٗ ࣖ - ٨

8. Jazaauhum ‘inda rabbihim jannaatu ‘adnin tajrii min tahtihaa al-anhaaru khaalidiina fiihaa abadan radhiya allaahu ‘anhum waradhuu ‘anhu dzaalika liman khasyiya rabbahu

Artinya: Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ’Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.

Baca juga: Surat Ar Rahman Ayat 1-78 dalam Tulisan Arab dan Latin Lengkap Beserta Terjemahannya

Tafsir Singkat Al Bayyinah Ayat 1-8 dikutip dari quran.kemenag.go.id

1. Orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab, yaitu Yahudi dan Nasrani, dan orang-orang musyrik penyembah berhala tidak akan meninggalkan kekafiran mereka sampai datang kepada mereka bukti yang nyata.

Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan tentang orang-orang yang mengingkari kerasulan Nabi Muhammad, yaitu kamu Yahudi, Nasrani, dan orang-orang musyrik, tidak akan melepaskan kekufuran mereka.

Mereka tidak mau meninggalkan tradisi nenek moyang mereka, sampai datang bukti nyata, yaitu diutusnya Nabi Muhammad.

Kedatangan Nabi SAW menimbulkan keguncangan dalam akidah dan adat istiadat yang telah berurat dan berakar dalam diri mereka.

Mereka menyatakan semua ajaran Nabi SAW tidak ada bedanya dengan agama mereka.

Sehingga mereka berpendapat tidak ada kebaikan untuk mengikuti agama yang baru dan meninggalkan agama yang lama.

Menurut mereka, mengikuti agama lama lebih menenteramkan jiwa karena tidak bertentangan dengan sikap nenek moyang mereka.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini