Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidur siang sering dianggap sebagai penyebab naiknya berat badan hingga memicu kegemukan.
Karenanya kebiasaan tidur siang ditakuti oleh sebagian masyarakat.
Padahal, menurut dr Santi dari Medical Center Kompas Gramedia, hal itu tidak sepenuhnya benar.
Karena gangguan berat badan bukan disebabkan oleh tidur siang, melainkan kekurangan tidur.
"Tidur siang bisa disebabkan kekurangan tidur. Sehingga dapat menjadi petunjuk penyebab gangguan berat badan. Ini yang disalah artikan," ungkapnya pada kanal YouTube Sonora FM, dikutip, Selasa (5/10/2021).
Orang kekurangan tidur kata dr Santi memang berpotensi menaikkan berat badan serta risiko penyakit lainnya. Misalnya diebetes, jantung dan sebagainya.
Baca juga: Tips Bikin Kamar Tidur di Rumah Senyaman Hotel Bintang Lima
Baca juga: Simak, Kurang Tidur dan 6 Hal Ini Bisa Memicu Serangan Jantung
"Jadi dibedakan tidur siang karena ngantuk banget tanpa sebab, atau kurang tidur," pungkasnya.
Penyebab terjadinya gangguan berat badan disebabkan kurang tidur, karena metabolisme tubuh melambat. Sehingga pembakaran kalori pun berjalan lebih lama.
Selain itu terjadi kekacauan hormon kenyang dan lapar. Orang tersebut cenderung makan banyak tapi hormon kenyang tidak keluar.
"Merasa lapar terus. Walau udah makan merasa gak kenyang. Selain itu orang kurang tidur cenderung memilih makanan padat kalori. Yang berujung menyebabkan kenaikan berat badan," katanya lagi.