Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang digoreng maupun camilan seperti gorengan tentunya tidak baik bagi kesehatan tubuh.
Karena tidak hanya dapat meningkatkan risiko obesitas, namun juga penyakit kronis seperti diabetes dan jantung.
Dibandingkan dengan metode memasak lainnya, deep frying tentu akan menambahkan banyak kalori.
Dikutip dari laman Healthline, Kamis (7/10/2021), makanan yang digoreng biasanya dilapisi dengan adonan atau tepung sebelum digoreng.
Saat makanan itu digoreng menggunakan minyak, maka akan kehilangan air dan malah menyerap lemak, inilah yang akhirnya meningkatkan kandungan kalorinya.
Secara umum, makanan yang digoreng secara signifikan lebih tinggi lemak dan kalori dibandingkan makanan yang tidak digoreng.
Perlu diketahui, 100 gram kentang panggang mengandung 93 kalori dan 0 gram lemak, sedangkan jumlah yang sama untuk kentang yang digoreng mengandung 319 kalori dan 17 gram lemak.
Begitu pula 100 gram filet ikan cod panggang mengandung 105 kalori dan 1 gram lemak, sementara ikan yang digoreng dalam jumlah yang sama mengandung 232 kalori dan 12 gram lemak.
Baca juga: Hati-hati, Olahraga Lari Pada Penderita Obesitas Berisiko Cedera Sendi Lutut
Baca juga: Dokter Spesialis Ungkap Penyebab Malnutrisi pada Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan
Di sini terlihat bahwa kalori bertambah secara cepat jika anda mengkonsumsi makanan yang digoreng.
Tidak hanya itu, makanan yang digoreng juga biasanya tinggi lemak trans yang terbentuk saat lemak tak jenuh mengalami proses yang disebut hidrogenasi.
Produsen makanan sering melakukan hidrogenasi lemak menggunakan tekanan tinggi serta gas hidrogen untuk meningkatkan umur simpan dan stabilitas produknya.
Namun hidrogenasi juga terjadi saat minyak dipanaskan hingga suhu yang sangat tinggi selama proses memasak.
Proses tersebut tentu saja dapat mengubah struktur kimia lemak, membuatnya sulit untuk diurai oleh tubuh anda.