Menurut studi yang dilakukan oleh University of Queensland di Australia, memperkirakan bahwa Indonesia merupakan penyumbang polusi plastik laut kedua terbesar di dunia setelah China.
Hal tersebut mengancam sistem terumbu karang yang paling beragam dan juga penting di dunia, yang terletak di lautan Indonesia.
"Sampah-sampah tersebut, bertanggung jawab terhadap kematian atau cedera yang serius kepada lebih dari 650 ribu mamalia laut setiap tahunnya secara global, seperti yang dilaporkan oleh The Natural Resources Defense Council," katanya.
Penangkapan ikan yang berlebihan juga menjadi masalah. Persentase jumlah ikan yang berada dalam tingkat yang berkelanjutan secara biologis telah menurun dari 90% pada tahun 1974 menjadi 65,8% pada tahun 2017, menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa.
“Ini tidak hanya membahayakan keseimbangan ekosistem laut, tetapi juga berarti jutaan ikan, yang merupakan makhluk hidup, mati dengan cara yang kejam yang tidak terbayangkan”, komentar Anna.
“Kabar baiknya kita dapat berkontribusi dengan mengadopsi pola makan berbasis nabati, dan hal itu lebih sederhana dari yang terlihat.
Kita dapat membantu melestarikan ekosistem laut dan kehidupan lebih banyak hewan air tanpa mengorbankan rasa makanan yang biasa kita rasakan, dan inilah yang ingin kami tunjukkan melalui e-book ini.
Ada banyak variasi kreasi makanan vegan cita rasa laut dengan berbagai tekstur dan rasa,” tambah Annabella.