Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di masa pandemi Covid-19 ini, tidak hanya kaum perempuan yang mulai concern pada kesehatan tubuh dan kulitnya, laki-laki pun peduli.
Namun karena pandemi membuat aktivitas mereka harus lebih banyak berada di dalam rumah, maka mereka pun cenderung melakukan perawatan diri (selfcare) secara mandiri di rumah.
Hal inilah yang membuat kaum hawa maupun adam ini semakin peduli terhadap produk perawatan kulit (skincare) yang hendak mereka gunakan.
Tidak hanya kandungan (ingredients) yang dilihat, namun juga proses pembuatannya, dan apakah produk tersebut aman untuk kulit sensitif atau tidak.
Baca juga: Ada Noda Hitam di Wajah? Samarkan dengan Skincare Brand Lokal Ini, Ada Kandungan L-arbutin
Baca juga: Kulit Bayi Masih Rentan, Jaga dan Melindunginya Trik Pilih Skincare yang Cocok
Selain itu, penggunaan bahan alami (natural) atau vegan dan tidak dilakukan pengujian pada hewan (cruelty free) pun turut menjadi sorotan.
Ini mengindikasikan para konsumen produk skincare kini semakin cerdas, saat ini mereka tidak hanya berperan sebagai konsumen saja, namun juga lebih kritis dari itu.
Melihat tingginya minat kaum hawa dan kaum adam di tanah air pada produk skincare, kini berbagai produk pun mulai membanjiri pasar.
Mulai dari produk dari brand skincare lokal hingga internasional.
Satu diantara begitu banyak brand skincare yang melakukan ekspansi ke pasar Indonesia adalah 'Murad'.
Brand ini pernah meraih sukses di pasar tanah air pada era awal 2000-an, dan kini segera hadir kembali melalui PT Kreasi Nusantara Sejati yang berada di bawah naungan Unilever.
Ini tentunya akan semakin menambah ragam produk skincare yang bisa dipilih di pasaran, dan mengobati kerinduan para konsumen loyal produk Murad.
Murad merupakan produk skincare ternama asal Amerika Serikat (AS) yang ditemukan oleh Dr. Howard Murad pada 1989.
Produk yang dikeluarkan brand ini pun sangat cocok dengan tren skincare saat ini yakni menggunakan bahan-bahan natural dan cruelty free.
Tidak hanya itu, produk skincare ini juga telah melalui tahap uji klinis, sehingga terjamin standard dan kualitasnya.
Baca juga: Dermatologist: Saat Pandemi, Produsen Skincare Fokus pada Sensitive Skin Issue
Regional Manager dari PT Kreasi Nusantara Sejati, Eva Norita, mengatakan brand ini kembali hadir di Indonesia untuk menggaungkan kembali 4 pilar kesehatan kulit yang disampaikan Dr. Murad.
Empat pilar kesehatan itu meliputi 'eat your water' yang bisa diperoleh dari mengkonsumsi makanan yang mengandung air seperti sayur dan buah, kemudian 'awaken your body' dengan rutin berolahraga untuk mendetoksifikasi tubuh, lalu 'be kind to your mind' yang bisa diperoleh melalui selfcare dan menyayangi diri sendiri, serta 'nourish your skin' yakni selalu meremajakan dan menjaga kesehatan kulit secara menyeluruh karena produk ini dilengkapi teknologi yang telah dipatenkan bernama RepleniCell©️.
Teknologi inilah yang membuat semua produk Murad memastikan hidrasi masuk hingga ke sel.
"Brand Murad hadir kembali di bawah Unilever dan kami siap bersaing dipasar kosmetik dan skincare Indonesia. Dr. Murad adalah pelopor skincare klinis pertama di dunia, beliau menetapkan standar 4 pilar kesehatan kulit," kata Eva, dalam keterangan resminya, Selasa (9/11/2021).
Ia kemudian menyebut produk ini diproduksi menggunakan teknologi berperforma tinggi dan formula skincare yang telah disempurnakan.
"Skincare adalah salah satu bentuk kesehatan dan rasa sayang pada diri sendiri. Sesuai prinsip kesehatan kulit yang berhubungan dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan," tegas Eva.
Sebagai penemu formula skincare klinis pertama seperti Glycolic Acid dan Salicylic Acid yang telah terkenal di pasar skincare modern ini, kata Eva, Dr. Murad menekankan pada penanganan epidemic kesehatan kulit akibat kurangnya hidrasi terhadap kulit.
Eva menyampaikan bahwa pandemi tidak hanya membuat banyak orang concern pada kesehatan tubuh saja, namun juga kesehatan kulit yang penting pula untuk dirawat.
"Semakin menuanya kita, semakin rendah pula kemampuan sel tubuh kita untuk menyerap air. Dehidrasi secara sel inilah yang menyebabkan penuaan dini yang sering terjadi di kalangan masyarakat," papar Eva.
Terlebih iklim Indonesia yang memiliki musim hujan dan kemarau, serta secara geografis berada di wilayah pengunungan, daratan dan lautan membuat kulit menjadi rentan mengalami kerusakan.
"Maka ancaman lingkungan seperti polusi udara, sinar UV (ultraviolet), dan ultimately stress yang menekan masyarakat 'Cultural Stress', membuat kulit kita cepat rusak dan kelihatan kusam serta tidak segar, untuk itulah pentingnya kita menjaga kulit kita tetap cerah dengan Murad," jelas Eva.
Sementara itu untuk target pasarnya, produk ini menargetkan konsumen perempuan maupun laki-laki berusia 18 hingga 50 tahun yang memerlukan perawatan kulit.
"Khususnya bagi mereka yang mempunyai masalah dengan jerawat, flek, kerutan, penuaan dini, dan berbagai masalah kulit lainnya yang berhubungan dengan gaya hidup instant seperti saat ini," tutur Eva.
Ia pun menekankan pihaknya telah menyiapkan strategi pemasaran untuk kembali menggaungkan kehadiran Murad di tanah air.
Satu diantaranya melalui pemberian edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya kesehatan secara jasmani, rohani, dan mental.
Karena dengan terjaganya kesehatan secara keseluruhan, maka kesehatan kulit pun tentunya bisa disempurnakan melalui penggunaan produk ini.
Produk skincare ini pun telah lolos uji Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sehingga aman untuk digunakan.
"Selanjutnya bersama Unilever, kami akan segera launching beberapa produk brand Murad. Dan sebagai skincare klinis no 1 di dunia, produk kami sudah teruji di BPOM dan harganya sangat terjangkau untuk masyarakat," pungkas Eva.