Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Setiap orangtua tentu menginginkan anak mereka tumbuh dan berkembang sesuai usianya.
Membesarkan anak tentu memiliki tantangan sendiri, seperti saat anak mengalami speech delay atau keterlambatan bicara.
Baca juga: Selain Stop Gadget, Ayah dan Bunda Bisa Terapkan Trik Ini Agar Sikecil Lancar Bicara
Baca juga: Cegah Anak Alami Speech Delay, Simak 6 Tips Mengajarkan Kosakata
Lantas, benarkah gangguan bicara ini dapat berdampak pada anak psikologis anak?
Berikut paparan Psikolog Anak & Remaja sekaligus Co-Founder TigaGenerasi, Saskhya Aulia Prima dalam webinar, Senin (22/11/2021).
Ia mengatakan, dari sejumlah penelitian yang ada, secara umum speech delay mempengaruhi pola berpikir, emosi, dan juga sosial.
1. Cara Berpikir
Ketika kemampuan berbicaranya lebih lambat, lebih punya kesulitan membaca dan menulis.
Meski hal ini tak terjadi pada semua anak dengan gangguan speech delay, kesulitan membaca dan menulis bisa terjadi.
Terlebih pada anak yang terpapar gadget dalam waktu yang lama, maka anak sulit berkonsentrasi.
2. Emosi
Saskhya menuturkan, dalam dampak ini anak sulit mengelola emosinya karena kesulitan mengungkapkan kemauan.
Apabila jika anak usia 1- 4 tahun, saat pengelolaan emosi masih cenderung naik truun.
"Ketika sulit mengungkapkan maunya apa, dan orangtua tidak mengerti maka lebih mudah untuk tantrum," kata Saskhya.
3. Dampak Sosial
Kemudian adalah anak akan sulit bersosialisasi, menarik diri dan kurang percaya diri. Sehingga anak sering berperilaku, suka memukul, menendang. Lantaran, sulit berbicara dengan temannya.
Meski speech delay terbukti memiliki sejumlah dampak psikologis, dalam penelitian juga memberikan kabar baik bahwa saat memasuki usia sekolah.
Maka, kemampuan yang sebelumnya sulit dicapai, dapat dikejar ketika memasuki sekolah.