Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WALES - Saat ini orang-orang di seluruh dunia turut berpartisipasi dalam tren mode menggunakan masker.
Hal itu karena perangkat pelindung kesehatan ini sekarang sangat diperlukan dan menjadi bagian penting dari perawatan kesehatan sejak awal pandemi virus corona (Covid-19).
Baru-baru ini juga diketahui bahwa penggunaan masker ternyata juga berkontribusi pada daya tarik wajah.
Sebuah studi baru yang dilakukan oleh para peneliti di Cardiff University, Inggris, menunjukkan bahwa wanita tampaknya melihat pria yang memakai masker 'lebih menarik' dibandingkan yang tidak memakai masker.
Pria yang dianggap menarik menurut studi ini adalah mereka yang mengenakan masker medis warba biru. Temuan ini diterbitkan dalam jurnal Cognitive Research: Principles and Implications.
Para peneliti dalam riset ini mengukur bagaimana berbagai jenis masker bisa mengubah daya tarik wajah pria bagi wanita, dengan 43 wanita diminta untuk menilai daya tarik pria dalam skala 1 hingga 10.
Baca juga: Berapa Lama Masker N95 Bisa Dipakai? Ini Penjelasan dari Para Ahli
Tampaknya wanita menganggap wajah pria yang ditutupi terlihat lebih menarik, terlepas dari seperti apa jenis penutupnya, bisa jadi masker maupun buku catatan.
Namun saat membandingkan antara masker medis dan masker kain, maka masker medis yang dianggap terbaik.
Dikutip dari Sputnik News, Senin (17/1/2022), menurut para peneliti, alasan untuk persepsi seperti itu bisa bermacam-macam.
Baca juga: Gejala Omicron dan Bedanya dengan Flu Biasa, Tetap Jaga Jarak dan Pakai Masker
Salah satu penyebabnya kemungkinan karena masker wajah kerap dikaitkan dengan petugas kesehatan yang membuat masyarakat merasa diyakinkan.
Selain itu, persepsi masyarakat tentang masker medis menunjukkan hasil yang 'lebih positif terhadap pemakainya'.
Baca juga: Tips Atasi Jerawat Akibat Penggunaan Masker
"Kami juga menemukan bahwa wajah dianggap secara signifikan lebih menarik jika ditutupi masker kain dibandingkan saat tidak ditutup," jelas seorang peneliti dari Fakultas Psikologi Cardiff University dan Pakar Psikologi Wajah, Dr. Michael Lewis.
Hal ini mungkin merupakan hasil dari kemampuan untuk menyembunyikan fitur yang tidak diinginkan pada bagian bawah wajah.