Efek ini tentu saja menjadi hal positif bagi orang yang memiliki wajah kurang menarik, karena masker dapat membuat wajah mereka menjadi lebih mengesankan.
Salah satu kesimpulan yang paling menarik dari penelitian ini adalah bahwa hasilnya sangat kontras dengan pemikiran saat pra-pandemi virus corona (Covid-19).
Saat sebelum pandemi, banyak yang menilai bahwa masker hanya digunakan oleh orang yang berkaitan dengan penyakit dan orang tersebut harus dihindari.
"Penelitian saat ini menunjukkan pandemi telah mengubah psikologi kita dalam cara kita memandang pengguna masker. Saat kita melihat seseorang memakai masker, kita tidak lagi berpikir 'orang itu memiliki penyakit dan saya harus menjauh'," tegas Dr. Lewis.
Saat ini, semua orang tidak lagi menganggap masker sebagai indikasi penularan, karena masker telah menjadi 'kenormalan baru' yang diterima saat melakukan aktivitas sosial apapun di luar rumah.
Tim ilmiah pun mengaku akan melakukan studi tambahan untuk menentukan apakah temuan tersebut juga berlaku bagi jenis kelamin lain, yakni wanita.