News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Puasa Rajab Dianjurkan Berapa Hari? Catat Tanggal, Bacaan Niat Puasa Rajab, dan Keutamaannya

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi puasa - Puasa Rajab dianjurkan berapa hari? Catat tanggal, bacaan niat puasa Rajab, dan manfaatnya.

TRIBUNNEWS.COM - Awal Rajab 1443 H jatuh pada Kamis, 3 Februari 2022.

Beberapa umat muslim ada yang melaksanakan Puasa Rajab dan meningkatkan amal ibadah.

Menurut Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah, bagi muslim yang menjalankan puasa pada bulan Rajab, maka akan merasakan hidangan surga yang manis.

Dikutip dari Tribunnews, hal tersebut seperti diungkapkan dalam hadis:

"Sesungguhnya di surga ada suatu sungai bernama 'Rajab', warnanya lebih putih dari susu, rasanya lebih manis dari madu. Barangsiapa berpuasa sehari dalam bulan Rajab, maka akan diberi minum oleh Allah dari sungai itu." (HR. Bukhari Muslim).

Dikutip dari Serambi News, puasa Rajab menjadi anjuran yang dapat dilaksanakan pada tanggal 1-10 Rajab.

Jika seseorang tidak kuat melaksanakan puasa selama 10 hari, maka dapat melaksanakan satu hari pada tanggal 10 Rajab.

Namun, jika seseorang kuat berpuasa Rajab dua hari, maka dilakukan tanggal 1 dan 10.

Terkait ketentuan jumlah hari puasa Rajab sesuai dengan kemampuan yang melaksanakan pada bulan Rajab, asalkan tidak selama satu bulan penuh berpuasa.

Anjuran melaksanakannya adalah di antara tanggal 1 hingga 10 Rajab.

Bacaan Niat Puasa Rajab

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِى شَهْرِ رَجَبِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma ghadin fi syahri rojabi sunatan lillahi ta'alaa

Artinya: "Saya niat puasa bulan Rajab, Sunah karena Allah ta'ala."

Baca juga: Bacaan Doa Ketika Memasuki Bulan Rajab

Baca juga: BACAAN Doa Bulan Rajab 1443 H, Dilengkapi dengan Niat Puasa Rajab dan 6 Keistimewaannya

Keutamaan Bulan Rajab

Ilustrasi puasa (NET)

Berikut ini 6 keutamaan bulan Rajab, dikutip dari laman kudus.kemenag.go.id.

1. Melaksanakan puasa sebulan

Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari maka laksana ia puasa selama sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu neraka jahanam. Bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga. Dan apabila puasa 10 hari maka Allah akan mengabulkan semua permintaannya.” HR. At-Thabrani.

2. Mencatat amalnya selama 60 bulan

Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa puasa pada tanggal 27 Rajab, Allah mencatatnya sebagaimana orang yang puasa selama 60 bulan.” HR. Abu Hurairah.

3. Menutup pintu neraka

Seseorang yang puasa selama 7 hari pada bulan Rajab, maka dapat menutup pintu neraka baginya.

4. Membuka pintu surga

Seorang muslim yang puasa selama 8 hari pada bulan Rajab, maka amal tersebut dapat membuka 8 pintu surga untuknya.

5. Menghapus dosa

Seseorang yang melaksanakan puasa selama 10 hari pada bulan Rajab maka amal tersebut dapat menghapus dosa-dosanya, kemudian diganti dengan kebaikan.

6. Mendapat nikmat di Surga

Orang yang menjalankan puasa rajab selama satu hari akan mendapatkan nikmat di Surga yaitu air susu yang berasal dari sungai Rajab.

Air susu tersebut rasanya lebih manis daripada madu.

Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya di surga terdapat sungai yang dinamakan Rajab, airnya lebih putih daripada susu dan dan rasanya lebih manis dari madu. Barang siapa puasa sehari pada bulan Rajab, maka ia akan dikaruniai minum dari sungai tersebut."

Baca juga: Bacaan Niat Puasa Rajab Mulai Kamis, 3 Februari 2022 dengan Lafal Latin dan Arti, Ini Tata Caranya

Kemuliaan Bulan Rajab

Dikutip dari laman Kemenag, bulan Rajab artinya mulai atau menahan.

Pada bulan Rajab, banyak ulama menganjurkan untuk memperbanyak amal atas dasar fadailul a'mal.

Amalan yang dapat ditingkatkan pada bulan Rajab adalah mengerjakan salat sunnah khusus sesudah shalat Maghrib, berpuasa sunnah sebulan penuh, memperbanyak istighfar Rajab dan shalawat Rajab.

Namun, anjuran ini masih menjadi pro dan kontra di kalangan ulama.

Adapun shalawat Rajab berdasarkan hadits yang dirujuk Imam Nawawi dari kitab Hilyatul Auliya.

Dari Ziyad al-Namiri dari Anas ra. yang berkata: "bahwa Rasulullah ketika memasuki bulan Rajab beliau membaca: Allahumma barik lana fi Rajab wa Sya'ban wa ballighna Ramadhan."

Dengan cacatan, hadits di atas, sanadnya yang dhaif  bukan matan haditsnya.

Sehingga, pelaksanaan puasa Rajab tergantung pada keyakinan masing-masing orang yang mau mengamalkan atau tidak.

Hal terpenting dalam pelaksanaannya adalah tidak saling menyalahkan atau membidahkan, karena amalan memuliakan bulan Rajab sudah berkembang sejak dulu.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti/Lanny Latifah)(SerambiNews/Nur Nihayati)

Artikel lain terkait Puasa Rajab

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini