Namun mirisnya, saat ini masih banyak kaum perempuan yang 'terpenjara' oleh pola pikirnya sendiri.
Mereka bahkan tidak percaya diri untuk bisa mengembangkan kemampuannya mempelajari berbagai hal baru dalam hidupnya.
"Hal semacam ini sangat mempengaruhi tingginya ketimpangan gender," tegas Cin Cin.
Cin Cin kemudian menyampaikan bahwa saat ini Indonesia memerlukan lebih banyak perempuan tangguh yang berani berkiprah di bidang yang umumnya didominasi kaum laki-laki.
Satu diantara banyak bidang yang sebenarnya bisa diisi pula oleh kaum perempuan adalah Science, Technology, Engineering, Mathematics (STEM).
Berdasar pada studi 'Professional Role Confidence and Gendered Persistence in Engineering' yang diterbitkan American Sociological Review, menunjukkan bahwa ada banyak perempuan yang keluar dari karir di bidang STEM.
Hal ini dipicu kurangnya kepercayaan diri (professional role confidence) untuk memenuhi peran, kompetensi dan sifat identitas profesi.
Sementara itu, penelitian UNESCO di Indonesia mencatat, jumlah peneliti perempuan di bidang STEM hanya berada angka 31 persen jika dibandikan kaum laki-laki yang mencapai 69 persen.
Begitu pula hasil studi Microsoft Asia pada 2017 yang menemukan bahwa hanya 20 persen perempuan di dunia yang memilih bekerja di industri STEM.
Padahal, dengan meningkatnya peran perempuan dalam industri STEM, tentu dapat ikut menekan tingginya kesenjangan gender di dunia kerja yang hingga kini masih terjadi di tanah air.
Perlu diketahui, mendorong lebih banyak perempuan untuk bekerja di industri STEM, sebenarnya dapat meningkatkan pendapatan dan prospek ekonomi bagi mereka.
Ini akan membuat posisi tawar perempuan tentu menjadi lebih tinggi.
Hal itulah yang dapat menambah kepercayaan diri mereka dalam membuat keputusan bagi dirinya sendiri.
"Perjalanan panjang untuk mempromosikan women as a leader, karena tidak ada yang instan untuk menapaki jenjang karir. Tapi yang akan membawa kita (perempuan) ke sana adalah purpose, perlu menetapkan tujuan agar tahu apa yang ingin dicapai," tutur Cin Cin.
Lebih jauh ia menambahkan bahwa dirinya pun selalu menerapkan 3 kata kunci dalam proses bertumbuh menjadi perempuan yang bisa memimpin dan bersaing di industri yang didominasi kaum laki-laki, yakni' kompeten, konsisten, dan genuine'.
"Sebab, kredibilitas tidak datang instan melainkan harus dibangun," pungkas Cin Cin.