TRIBUNNEWS.COM - Bagi umat muslim, diwajibkan berpuasa selama sebulah penuh di bulan Ramadan.
Namun, karena beberapa kendala, ada yang tidak bisa berpuasa satu bulan penuh.
Meski tak dapat menjalankan puasa sebulan penuh, Alloh SWT memberikan keringanan bagi hambaNya dengan cara membayar atau meng-qadha puasa.
Baca juga: Niat Puasa Qadha Ramadhan, Berikut Penjelasan Jika Lupa Jumlah Utang Puasa
Baca juga: Bulan Syawal Segera Berakhir, Bolehkah Mengqadha Puasa Syawal di Bulan Lain?
Shidiq, M.Ag selaku Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakata lewat tayangan Tanya Ustaz Tribunnews.com mengatakan bahwa hukumnya wajib mengganti puasa atau membayar puasa di hari lain setelah Ramadhan.
Qadha atau membayar puasa berlaku bagi orang yang sanggup berpuasa, namun terhambat karena halangan-halangan tertentu atau uzur.
Misalnya, sedang melakukan perjalanan jauh atau dalam keadaan sakit.
Qadha juga berlaku bagi orang yang sanggup berpuasa namun dilarang untuk menjalankan puasa, yaitu orang yang sedang menstruasi dan sedang nifas.
Dalam Al-Quran, golongan-golongan tersebut diberi keringanan-keringanan untuk tidak berpuasa, tetapi dituntut untuk meng-qadha di hari lain.
Membayar puasa Ramadan dianjurkan sesegera mungkin.
Mengqadha juga harus berurutan.
Namun, dalam Islam juga diperbolehkan jika membayar hutang tidak bisa secara berurutan, karena alasan tertentu.
Yang terpenting, membayar puasa dilakukan sebelum bulan Ramadan berikutnya.
Membayar puasa juga juga diperbolehkan menjelang bulan Ramadan.
Lantas bagaimana jika belum sempat membayar puasa hingga bulan Ramadan berikutnya?