TRIBUNNEWS.COM - Surat An Nas adalah surat ke-114 di dalam kitab suci Al-Qur'an.
Surat ini terdiri dari enam ayat dan memiliki arti manusia.
Dikutip dari Quran Kemenag, dalam surat An Nas, Allah memperingatkan kepada manusia untuk senantiasa berlindung kepada Allah dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi.
Bisikan setan ditiupkan ke dalam dada manusia dan dapat menyerupai wujud jin maupun manusia.
Sesungguhnya bisikan setan itu sangat kuat dan jika manusia mendengarkannya, maka ia akan sulit untuk menolak bisikan setan agar berbuat maksiat.
Setan akan mundur ketika manusia mengingat Allah, namun ia akan menggoda manusia lagi ketika ia lalai mengingat Allah Maha Pencipta segala makhluk.
Selengkapnya, simak bacaan surat An Nas dengan bacaan arab dan latin, arti dalam bahasa Indonesia, serta tafsir singkat berikut ini.
Baca juga: SURAT Al Kahfi Ayat 1-20 dalam Tulisan Arab, Latin, dan Artinya, Simak Keutamaan Membacanya
Surat An Nas ayat 1-6, dikutip dari quran.kemenag.go.id:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillahirrahmannirrahiim.
Artinya: Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ - ١
1. Qul a'ụżu birabbin-nās
Artinya: Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,
مَلِكِ النَّاسِۙ - ٢
2. Malikin-nās
Artinya: Raja manusia,
اِلٰهِ النَّاسِۙ - ٣
3. Ilāhin-nās
Artinya: sembahan manusia,
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ - ٤
4. Min syarril-waswāsil-khannās
Artinya: dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,
الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ - ٥
5. Allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās
Artinya: yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ - ٦
6. Minal-jinnati wan-nās
Artinya: dari (golongan) jin dan manusia.”
Baca juga: Bacaan Surat Yasin dan Tahlil, Dilengkapi dengan Lafal Latin dan Artinya
Tafsir singkat surat An Nas ayat 1-6, dikutip dari quran.kemenag.go.id:
1. Ayat 1:
Pada ayat pertama, Allah memerintahkan Nabi Muhammad dan seluruh umatnya agar memohon perlindungan kepada Allah.
Hanya Allah Yang Maha Kuasa menciptakan, menjaga, menumbuhkan, mengembangkan, dan menjaga kelangsungan hidup manusia.
Allah telah memberi nikmat dan kasih sayang-Nya serta memberi peringatan kepada mereka dengan ancaman-ancaman-Nya.
2. Ayat 2:
Allah adalah Raja manusia, yang mengatur semua urusan mereka, dan Dia Mahakaya sehingga tidak membutuhkan manusia.
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan, Dia adalah yang memiliki dan yang mengatur semua syariat, yang membuat undang-undang, peraturan-peraturan, dan hukum-hukum agama.
Manusia yang mematuhinya akan berbahagia hidup di dunia dan di akhirat.
3. Ayat 3:
Allah menambah penjelasan, Dia adalah yang menguasai jiwa manusia dengan kebesaran-Nya.
Manusia tidak mengetahui kekuasaan Allah secara keseluruhan dan mereka tunduk kepada-Nya dengan sepenuh hati, sesungguhnya mereka tidak mengetahui bagaimana datangnya dorongan hati kepada mereka itu.
Hanya manusia yang memiliki akal akan menyadari hanya kepada Allah mereka harus tunduk dan hanya Dia saja yang berhak untuk disembah.
Allah menyatakan dalam ayat-ayat ini bahwa Dia Raja manusia, Pemilik manusia dan Tuhan manusia.
Dia adalah Tuhan segala sesuatu.
Baca juga: Surat At Tin Ayat 1-8 dalam Tulisan Arab dan Lafal Latin, Dilengkapi Artinya
4. Ayat 4:
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan manusia agar berlindung kepada Allah dari kejahatan bisikan setan yang senantiasa bersembunyi di dalam hati manusia.
Bisikan dan rasa was-was yang berasal dari godaan setan itu jika dihadapkan kepada akal yang sehat akan kalah dan orang yang tergoda menjadi sadar kembali.
Manusia yang kembali mengingat Allah akan terlindung dari bisikan setan.
Allah memerintahkan manusia agar selalu mengingat-Nya karena setan akan menunggu manusia lalai dalam mengingat Tuhannya.
5. Ayat 5:
Allah menerangkan dalam ayat ini, bisikan setan itu tersembunyi dan ditiupkan ke dalam dada manusia.
Allah memberi petunjuk dalam surah ini agar manusia memohon pertolongan hanya kepada Allah.
Hal yang terpenting dalam agama adalah menghadapkan diri dengan penuh keikhlasan kepada Allah, baik dalam ucapan dan perbuatan.
Manusia juga wajib memohon perlindungan kepada-Nya dari segala godaan setan yang ia sendiri tidak mampu menolaknya.
6. Ayat 6:
Allah menerangkan jenis godaan setan dapat datang dari jin atau manusia.
Setan-setan sering menampakkan diri sebagai penasihat yang ikhlas.
Namun, ia akan mundur jika manusia berhasil menghardiknya.
Jika manusia memperhatikan perkataan setan, maka setan akan melanjutkan godaanya secara berlebih-lebihan.
Sehingga, manusia akan kesulitan menolak perkataan setan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Bacaan lain terkait Al Quran