TRIBUNNEWS.COM - Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan amalan sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan sebelum Hari Raya Idul Adha.
Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada 8 Dzulhijjah dan puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, kemudian Idul Adha jatuh pada 10 Dzulhijjah.
Niat Puasa Tarwiyah
Dikutip dari banjarmasinpost.co.id, niat puasa sunnah pada tanggal 8 Dzulhijjah atau hari Tarwiyyah yakni:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta‘ala.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’ala."
Baca juga: Bacaan Latin Niat Puasa Arafah dan Tarwiyah Lengkap dengan Keutamaannya
Niat Puasa Arafah
Dikutip dari buku Panduan Lengkap Ibadah Muslimah karya Ust M Syukron Maksum, berikut niat puasa Arafah yang dilaksanakan tanggal 9 Dzulhijjah.
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu Shouma Arofah Sunnatan Lillahi Ta'aala
Artinya: "Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta'ala".
Jadwal Puasa Tarwiyah dan Arafah
Wakil Dekan 3 Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah IAIN Ponorogo, Dr Iswahyudi M Ag mengatakan umat muslim dapat melaksanakan puasa pada tanggal 1-9 Dzulhijjah.
"Nanti dipilah-pilah, ada misalnya tanggal 1-7 itu puasa awal Dzulhijjah, tanggal 8 Dzulhijjah menurut sebagian ulama namanya puasa Tarwiyah, dan tanggal 9 namanya puasa Arafah," terangnya dalam acara OASE Tribunnews.com beberapa waktu lalu.
Pemerintah menetapkan 1 Dzulhijjah 1443H jatuh pada Jumat, 1 Juli 2022, sehingga hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1443H jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022.
Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah 1443H dapat dilaksanakan pada hari Jumat, 8 Juli 2022.
Kemudian puasa Arafah 9 Dzulhijjah 1443H dapat dilaksakan pada Sabtu, 9 Juli 2022.
Sementara bagi masyarakat yang memperingati Hari Raya Idul Adha pada Sabtu, 9 Juli 2022, puasa Tarwiyah dapat dilaksanakan pada hari Kamis, 7 Juli 2022 dan puasa Arafah pada Jumat, 8 Juli 2022.
Baca juga: Bolehkah Puasa Dzulhijjah Tidak Penuh 9 Hari? Simak Penjelasan dan Keutamaan Puasa 9 Hari
Keutamaan Puasa Arafah
Kembali dikutip dari buku Panduan Lengkap Ibadah Muslimah, jika dianalogikan, puasa Arafah seakan-akan sebagai ganti bagi orang yang belum bisa melaksanakan ibadah haji ke Baitullah.
Puasa ini dikecualikan bagi jamaah haji karena sedang mengerjakan rukun-rukun dan serangkaian amal dalam menunaikan ibadah haji.
Puasa Arafah dapat menebus disa tahun lalu dan akan datang.
Dari Uqbah bin Amir bahwa Rasulullah bersabda: Hari Arafah, hari Qurban, dan hari Tasyriq adalah hari raya kita penganut Islam, dan hari-hari itu adalah hari makan dan minum." (diriwayatkan oleh yang berlima kecuali Ibnu Majah dan dinyatakan sah oleh Turmudzi).
(Tribunnews.com/Fajar)(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)