Budaya Hustle Culture ini muncul karena keyakinan bahwa semakin banyak seseorang bekerja maka semakin berharga ia untuk perusahaannya.
Dengan kata lain, Hustle culture membawa arti bahwa lebih sibuk artinya sama dengan lebih baik.
Kemudian, kesibukan yang terus menerus itu dianggap selalu menghasilkan lebih banyak uang, prestise, kebahagiaan, dan harga diri yang tinggi.
Baca juga: Beda Hiatus dengan Vakum dari Media Sosial, Istilah Serupa tapi Berbeda Makna
Apakah Quiet Quitting Bermanfaat untuk Kesehatan Mental?
Di berbagai industri, penelitian telah menunjukkan antara keseimbangan kehidupan kerja dan kesehatan mental saling terkait.
Selain itu, sebuah studi Glassdoor yang dilakukan pada tahun 2021 terhadap 2.017 karyawan Inggris mengungkapkan, lebih dari seribu karyawan memiliki keseimbangan kehidupan kerja yang buruk.
Di mana pekerjaan telah merambah waktu pribadi mereka, dikutip dari India Times.
Beberapa dari mereka menerapkan Quiet Quitting untuk mengembalikan keseimbangan dalam hidup mereka.
Quiet Quitting membantu mereka memisahkan nilai seseorang sebagai pribadi dari pekerjaan.
Namun, beberapa dari mereka kesulitan memisahkan diri dari pekerjaan, karena menganggap pekerjaan adalah nilai dalam dirinya.
Ada yang menolak Quiet Quitting karena merasa kegagalan yang dirasakan di tempat kerja, termasuk tidak menerima promosi atau penghargaan atas pencapaian, dapat diinternalisasi sebagai kegagalan pribadi.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Quiet Quitting