Dari internal, biasanya timbul pula rasa bersalah karena meninggalkan keluarga. Hingga rasa rendah diri karena menganggap dirinya “tertinggal” dari segi pengalaman dan kemampuan.
Sementara dari sisi eksternal, mereka juga sering menghadapi tekanan dari keluarga dan lingkungan sosial mengenai peran domestik perempuan.
"Peer pressure dari teman-teman yang lebih “sukses”, atau adanya perubahan ekspektasi mengenai kompetensi di bidang kerja," tutur Lika.
Baca juga: Mantap Jadi Penyanyi, Begini Awal Anneth Delliecia Merintis Karir
Oleh karena itu, Lika menyarankan agar perempuan tetap upgrade diri, baik secara penampilan maupun kemampuan. Selain itu, ia menjelaskan kalau rasa percaya diri merupakan modal utama.
Selain terus meng-update diri secara profesional, sangat penting untuk menjadikan style sebagai bagian dari personal branding.
Karena, dapat menciptakan first impression yang berkesan dan membentuk persepsi yang positif.
Hal ini sejalan dengan teori dimana faktor Visual yaitu style dan body language mendominasi kesuksesan komunikasi interpersonal, disusul oleh Vocal, dan Verbal.
"3V's ini dapat menambah tingkat kepercayaan orang terhadap kita, dimana kepercayaan itu bisa didapat dari first impression positif melalui ‘Know-Like-Trust’," tutup Lika.