TRIBUNNEWS.COM - Quiet Firing adalah istilah dalam dunia kerja yang digunakan ketika manajer dengan sengaja menjauhkan karyawannya dari peluang untuk memajukan karier.
Misalnya, dengan menghalangi mereka untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek khusus, atau menghalangi peluang mereka untuk mendapatkan promosi atau kenaikan gaji.
Arti quiet firing dapat juga diartikan sebagai pemecatan secara diam-diam dengan cara membuat karyawan tersebut tidak betah.
Karyawan yang dipecat secara diam-diam mungkin dipandang tidak melakukan pekerjaan dengan baik atau memiliki masalah dengan atasan.
Beberapa karyawan mendapatkan perlakuan quiet firing karena mungkin mereka menganut budaya kerja quiet quitting untuk menyeimbangkan karier dan kehidupan.
Berikut ini penjelasan dan ciri-cirinya, dikutip dari ZD Net.
Baca juga: Apakah Pekerja Bisa Daftar BSU Rp 600 Ribu Secara Mandiri? Ini Cara Cek Penerimanya
Contoh quiet firing adalah manajer yang memberikan tugas-tugas kasar, memiliki harapan yang tidak realistis untuk karyawan, dan secara konsisten menolak waktu cuti.
Ciri-ciri Quiet Firing
Menurut Tech Target dan The Hill, berikut ini ciri-ciri quiet firing yang dapat ditemui di dunia kerja.
- Tidak ada kenaikan gaji atau kenaikan gaji kecil;
- Waktu istirahat terbatas;
- Peningkatan beban kerja tetapi tidak ada kenaikan gaji;
- Permintaan karyawan untuk bekerja di luar jam kerja;
- Jam istirahat dikurangi;
- Pengelolaan mikro;
- Tidak melibatkan atau membiarkan karyawan keluar dari lingkaran;
- Kegagalan untuk bertemu dengan karyawan;
- Kurangnya rasa hormat;
- Bayaran rendah;
- Menolak karyawan yang layak untuk promosi;
- Membebani pekerja dengan pekerjaan sibuk yang tidak penting;
- Memberikan penilaian kinerja yang buruk kepada karyawan tanpa alasan yang jelas;
- Sengaja menugaskan seorang pekerja untuk tugas-tugas yang tidak mereka sukai;
- Mengubah peran seorang pekerja secara tiba-tiba.
Baca juga: Arti Quiet Quitting, Tren Kerja di Tengah Budaya Hustle Culture dan Manfaatnya untuk Mental
Quiet Quitting
Masih menurut Tech Target, quiet firing ini dapat menjadi respon dari budaya kerja quiet quitting.
Quiet Quitting adalah tindakan seorang karyawan yang menghindari jam kerja yang lebih lama.
Mereka hanya ingin melakukan usaha minimal untuk menyelesaikan pekerjaan dan menempatkan batasan antara dunia kerja dan kehidupan mereka.
Artinya, karyawan yang melakukan quiet quitting tidak ingin lembur dalam bekerja atau melakukan sesuatu yang berlebihan.
Baca juga: Tren Quiet Quitting, Benarkah Bikin Pekerja Lebih Bahagia?
Ciri-ciri Quiet Quitting
- Tidak menghadiri rapat;
- Sering datang terlambat atau berangkat lebih awal;
- Pengurangan produktivitas;
- Lebih sedikit kontribusi untuk proyek tim;
- Tidak berpartisipasi dalam perencanaan atau pertemuan; dan
- Kurangnya gairah atau antusiasme.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Quiet Quitting