Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dalam perjalanan membangun keluarga, kehadiran buah hati menjadi satu babak baru yang menuntut adanya komitmen lebih bagi kedua pasangan.
Selain komitmen waktu menyesuaikan agenda harian untuk mengurus si kecil, pengeluaran rutin pun harus disesuaikan agar keuangan keluarga tetap sehat, apalagi dengan kebutuhan anak yang semakin meningkat.
Para ibu, terutama bagi first-time moms yang sedang dalam adaptasi menjalani peran barunya tentu perlu menyeimbangkan manajemen keuangan keluarga, mengasuh anak, dan kesibukan lainnya.
Hal ini membutuhkan kiat khusus agar dapat dijalankan dengan maksimal.
Berikut kiat-kiat dari Chef Devina khusus yang dapat diterapkan oleh para ibu dalam menjalani perannya sebagai menteri keuangan keluarga dengan lebih cermat.
1. Siapkan diri dengan perubahan dan tantangan
Bagi para ibu, khususnya first-time moms, menjalankan ‘profesi’ sebagai menteri keuangan keluarga dengan kehadiran sang buah hati butuh penyesuaian khusus dan menjadi tantangan tersendiri.
“Keuangan keluarga kan pasti dinamis. Seiring berjalannya waktu, kita sebagai ibu akan terus beradaptasi. Misal, aku yang sebelumnya hidup berdua dengan suami lalu hadir satu anak, bertambah dua, dan sekarang tiga anak, semuanya memiliki tantangan masing-masing. "
"Dalam mengatur keuangan pun kita harus semakin cermat, seperti berbelanja sesuai dengan daftar prioritas kebutuhan keluarga,” ungkap Devina.
Baca juga: 4 Langkah Penting Capai Kesuksesan Finansial, Ketahui Prioritas Keuangan
Bagi Devina, perencanaan jangka panjang dan jangka pendek pun sangat penting dilakukan bagi first-time moms agar keuangan keluarga tetap sehat.
Misal ketika bayi, sebagai ibu sudah memahami bahwa anak perlu ada imunisasi dan konsultasi tumbuh kembang; atau ketika mereka akan memasuki usia sekolah yang membutuhkan biaya khusus.
"Kebutuhan ini perlu kita rencanakan sejak awal agar tidak ada pengeluaran skala besar yang mengganggu keseimbangan keuangan keluarga,” lanjutnya.
2. Libatkan suami dan hadirkan kehangatan keluarga
Mengurus tiga buah hati, Andrew Orham, Audie Orla, dan si bungsu berusia empat bulan Austine Orlene, cukup banyak mengubah keseharian Devina.
Paling terasa tentu saja adalah waktu dan jadwal yang semakin padat.
“Pada proses pemulihan fisik awal pasca melahirkan, misalnya, aku juga harus tetap ada untuk anak-anak,” tutur Devina.
Menghadapi momen seperti ini, Devina mengaku tidak sendirian.
Ia dan suami selalu saling berbagi tugas mengurus keluarga dan buah hati tercinta. Namun begitu, tetap ada tugas masing-masing yang harus dilakukan.
Baca juga: Perkuat Inklusi Keuangan, Holding UMi Beri Akses Layanan Keuangan Lebih Dekat dan Lengkap
Devina mengakui, kolaborasi ini bukan hanya membantu meringankan beban harian sebagai ibu, namun juga menambah kehangatan hubungan dengan suami.
Bukan hanya dalam mengurus buah hati, kolaborasi ini pun dilakukan Devina dan suami dalam mengatur keuangan keluarga.
“Ada perencanaan jangka panjang yang tentu melibatkan diskusi khusus dengan suami, misal untuk tempat tinggal, asuransi atau investasi, dan rencana pendidikan anak-anak. Kalau untuk urusan harian atau domestik rumah tangga, hampir semua masih aku yang atur, namanya juga menteri keuangan keluarga kan,” gelak Devina.
Orang tua boleh sibuk, namun urusan anak tetap nomor satu bagi Devina dan suami.
3. Lebih mawas dalam mengatur pengeluaran keluarga
Menjadi orang tua ikut mengubah perspektif Devina dan suami dalam berbagai hal, termasuk dalam mengelola keuangan.
Pengeluaran yang awalnya untuk berdua, kini harus mulai mempertimbangkan kebutuhan anak-anak yang terus berubah seiring proses tumbuh kembang anak.
Baca juga: Ramalan Zodiak Keuangan Hari Ini, 19 September 2022: Leo, Virgo dan Capricorn Lagi Cuan, Saldo Naik
Saat mencoba mengatur pengeluaran keluarga, Devina selalu mencoba mengaplikasikan prinsip mawas dan cermat dalam manajemen keuangan keluarga.
“Saat merencanakan keuangan keluarga, aku berusaha lebih selektif memetakan daftar kebutuhan dan keinginan berdasarkan kapasitas yang aku dan suami miliki."
"Selain itu, aku juga mencoba lebih aware akan aspek emosional sebelum membeli sesuatu. Jangan sampai hanya karena alasan menghibur diri malah jadi menambah pengeluaran yang tidak perlu."
"Jadi, kami lebih mengutamakan aspek fungsional yang bermanfaat dan menerapkan prinsip lima tujuan keuangan untuk menghindari pengeluaran konsumtif,” ungkap Devina.
Tak kalah penting, Devina juga mengajarkan anak untuk lebih bersyukur dan menghargai apa yang telah dimiliki saat ini, membuat anak-anak juga semakin peka saat ingin membeli sesuatu.(*)