Perhatikan perubahan perilaku pasangan kita, kata Campbell.
"Orang yang narsis lebih cenderung terlibat dalam perselingkuhan."
"Jika Anda melihat pasangan Anda mulai mendambakan lebih banyak perhatian—misalnya, dengan berinteraksi dengan pelayan di restoran—itu adalah red flag."
Alasan Selingkuh
Ada banyak alasan orang selingkuh, tetapi menurut Campbell, mereka biasanya masuk dalam tiga kategori: individu, hubungan, dan situasional.
"Ungkapan 'sekali selingkuh, selalu selingkuh' mengacu pada alasan individu untuk selingkuh," tulis Campbell dalam sebuah artikel untuk Psychology Today.
"Kualitas tentang seseorang membuatnya lebih rentan untuk melakukan perselingkuhan."
Aspek-aspek seperti ciri-ciri kepribadian, orientasi agama dan politik, dan gender mungkin semua berperan.
Sementara itu, mereka yang selingkuh karena alasan hubungan, melakukannya karena mereka tidak merasa puas.
"Para peneliti menemukan bahwa kemitraan yang ditandai dengan ketidakpuasan, dan konflik yang tinggi berisiko lebih tinggi untuk perselingkuhan," katanya.
"Selain itu, semakin berbeda pasangan—dalam hal kepribadian, tingkat pendidikan, dan faktor lainnya—semakin besar kemungkinan mereka melakukan perselingkuhan."
Terakhir yakni alasan situasional.
Ini mengacu pada orang-orang yang tidak memiliki kepribadian yang cenderung selingkuh, tetapi "sesuatu tentang lingkungan mereka menempatkan mereka pada risiko perselingkuhan."
Sesuatu itu tampaknya sederhana, seperti pindah pekerjaan atau pindah ke luar kota.