Pada babak final, desain Karina ternyata menang sehingga dia mendapatkan beasiswa S-2 di Istituto Marangoni Paris atau London.
Baca juga: Rangga SMASH Beberkan Pengalamannya Jadi Desainer, Akui Belajar secara Otodidak
“Jika di Milan Italia kita dituntut bisa mendesain gaun yang cantik, indah, bagus dan modern, di London berbeda karena kita justru dituntut menghasilkan karya-karya yang infovatif sehingga bisa tetap bertahan hingga beberapa tahun ke depan,” paparnya.
Adapun rancangan busana Karina yang membetot perhatian juri dan membuatnya meraih Designer of The Year 2018 tak lain busana yang menggabungkan budaya Indonesia dan western yang terinspirasi gaun berkuda para bangsawan perempuan Eropa abad 19.
Selanjutnya pada Juli 2022 ketika mengakhiri masa lajangnya, Karina mengenakan kebaya-kebaya hasil karya sendiri untuk prosesi pernikahannya.
“Kebaya bermotif rumah joglo terinspirasi rumah eyang dari Papa aku yang asli Jawa,” kata Karina.
Kini, Karina rupanya telah memutuskan untuk ikut meramaikan dan ikut berkarya bagi dunia fashion di tanah air dengan bermodal ilmu yang dia dalami di salah satu kota pusat mode dunia.