News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konsumsi Makanan Berlebih Jadi Masalah Serius, Ini Dampak yang Harus Diketahui

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi sampah makanan, limbah makanan

Presiden Joko Widodo sendiri kerap mengingatkan soal ancaman krisis pangan di tengah situasi global yang tak menentu.

Makanan yang dipilih berdampak pada keberlanjutan sistem pangan. Konsumsi makanan yang melebihi angka produksi akan memunculkan banyak permasalahan, mulai dari gizi, sampah makanan hingga agrikultur.

Karenanya, menurut Jaqualine, #ourfoodchoicematters untuk keberlanjutan pangan Indonesia yang lebih baik.

Pada kesempatan yang sama Dokter Spesialis Gizi Klinik Konsultan Ida Gunawan, MS SpGK(K) FINEM, menyebutkan dampak permasalahan konsumsi makanan.

Salah satu permasalahan yang timbul dari konsumsi makanan yang kurang bertanggung jawab adalah masalah kesehatan yang berkaitan dengan gizi.

Contohnya, penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung, hipertensi, stroke, diabetes, kanker, gagal ginjal.

"Beberapa penyakit ini tiap tahun terus meningkat dan menempati peringkat tertinggi penyebab kematian di Indonesia, terutama pada usia produktif,” kata dr Ida menambahkan.

Menyambut Hari Pangan Sedunia, Eathink mempersembahkan festival keberlanjutan pangan, untuk mengajak generasi urban milenial lebih bertanggung jawab dalam mengonsumsi makanan lewat Eathink Market Fest 2022.

Festival ini akan diadakan di Open Door – Flavor Bliss, Alam Sutera pada 15-16 Oktober 2022. Acara akan diisi dengan workshop, talkshow mengenai sustainable & healthy living.

Ada pula demo masak oleh alumni MasterChef Indonesia, live music oleh RAN dan sustainable bazaar oleh 50 tenant yang menawarkan bahan makanan ramah lingkungan dan ramah dikantong. Dapatnya tiketnya secara gratis di: https://eathink.id/market-fest/.

Eathink, adalah platform berisi gerakan yang dibuat oleh Food Sustainesia, sebuah bisnis sosial.

Fokus mengajak generasi urban milenial untuk mulai membuat pilihan makanan lebih baik, serta mengenal sistem pangan yang berkelanjutan (food sustainability) lewat serangkaian kampanye dan edukasi.

Kegiatan ini pun diapresiasi oleh Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste, Rajendra Aryal. Menurutnya, acara ini sejalan dengan misi Hari Pangan Sedunia 2022 yang ingin mengubah cara masyarakat memproduksi dan mengonsumsi makanan.

"Agar tercapai empat hal perbaikan – perbaikan produksi, perbaikan gizi, perbaikan lingkungan dan perbaikan kehidupan, tanpa meninggalkan siapa pun” ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini