News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pernikahan Kaesang dengan Erina Gudono

Hari Ini Dijalani Kaesang-Erina, Budayawan Ungkap Makna Siraman Jelang Nikah, Bersihkan Batin

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jelang pernikahan, Kaesang Pangarep mengaku sudah tidak sabar akan satu rumah dengan Erina Gudono.Hari ini dijalani Kaesang-Erina, apa makna dibalik siraman yang biasanya dilakukan calon mempelai keturunan Jawa yang hendak menikah?

Seperti yang dilakukan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, karena keduanya berasal dari dua kota berbeda, maka pasangan ini pun harus mengikuti adatnya masing-masing.

Memang secara garis besar prosesi upacaranya terlihat sama.

Namun, sara dan rinciannya pun bisa sepenuhnya tidak sama.

Baca juga: Tamu yang Akan Hadiri Siraman Kaesang-Erina, Ratu Hemas Datang di Yogya, Para Menteri di Solo

Rangkuman Tribunjogja.com dari berbagai sumber, prosesi siraman dalam adat Keraton Surakarta berjumlah sembilan, yang bermakna agar kita mengenang keluhuran Wali songo.

Jelang pernikahan, Kaesang Pangarep mengaku sudah tidak sabar akan satu rumah dengan Erina Gudono. (Instagram @kaesangp)

Sedangkan pada adat Keraton Yogyakarta siraman berjumlah tujuh yang memiliki makna pitulung yang artinya dapat memberikan pertolongan.

PENIKAHAN PANGAREP - ERINA - Kediaman Erina Sofia Gudono, calon Istri Kaesang Pangarep di Purwosari, RT 003/RW 059 Sinduadi, Mlati, Kabupaten Sleman disterilisasi dari bahan peledak. Sterilisasi ini dilakukan mengingat, lokasi tersebut akan didatangi banyak tamu VVIP negara, termasuk presiden Joko Widodo, calon mertua Erina Gudono. Pantauan dilokasi, sejumlah petugas dari tim Jibom Gegana Sat Brimob Polda DIY terlihat memeriksa dengan alat detektor di tiap sudut dan tempat acara yang sudah terpasang tenda pernikahan. Pemeriksaan dilakukan, Rabu (7/12) sekira pukul 13.45 WIB. Petugas datang berseragam lengkap dengan peralatan lengkap yang biasa digunakan untuk mendeteksi keberadaan bahan peledak atau benda asing yang membahayakan. Tim ini langsung bekerja begitu memasuki kawasan jalan menuju lokasi kegiatan. Pemeriksaan dilakukan hingga titik pusat acara yang berada tepat di depan rumah Erina. Di lokasi yang sudah didekorasi ini, tim mengamati dan memeriksa secara detail tiap sudut lokasi. Karpet hingga grill pada penyejuk udara diperiksa. Bahkan, area garasi yang sudah didekorasi bergaya dapur kuno juga diamati dan tidak luput dari pemeriksaan. Proses sterilisasi oleh petugas ini dilakukan hingga area luar tenda. Sebagaimana diketahui, pernikahan Kaesang-Erina bakal digelar pada 10 Desember 2022 di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo. Prosesi pernikahan ini akan dimulai pada 8 Desember mendatang dengan agenda semaan Alquran dan pengajian. Selanjutnya, pada 9 Desember akan dilakukan upacara pasang bleketepe tuwuhan dan siraman pengantin putri serta midodareni. Seluruh rangkaian acara tersebut dilangsungkan di rumah Erina Gudono di Dusun Purwosari RT 03/ RW 59 Sinduadi, Mlati, Sleman. //Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin (TRIBUN JOGJA/TRIBUN JOGJA/AHM)

Pada prosesi adat Keraton Surakarta, setelah upacara siraman selesai dilanjut dengan upacara dodol dawet.

Dodol dawet ini artinya jual dawet yang merupakan simbol dari kata kemruwet, bermakna agar pada saat pesta pernikahan jumlah tamu yang hadir akan banyak.

Sementara adat Keraton Yogyakarta, hampir sama tetapi ada tambahan seperti tarian edan-edanan atau disebut dengan beksan edan-edanan (tari gila-gilaan) karena seolah-olah tingkah penari layaknya orang gila.

Baca juga: Jadwal Acara TV Jumat, 9 Desember 2022: Siraman Kaesang & Erina Gudono Live di Indosiar

Tarian ini memiliki makna sebagai sarana untuk mengusir bala, roh bergentayangan yang akan mengganggu jalannya upacara panggih.

Ada perbedaan mencolok lainnya ketika malam midodareni dalam adat Solo dan Yogyakarta.

Seperti pernikahan adat Jawa Solo ini saat Malam Midodareni ada tradisi yang dinamakan ‘upacara jual beli kembang mayang’.

Sedangkan untuk pernikahan adat Jawa Yogya, kembang Mayang sudah dipersiapkan sejak sore sebelum dilakukanya acara Malam Midodareni.

Kemudian, perbedaan lainnya bisa ditemui pada pelakasanaan Panggih.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini