TRIBUNNEWS.COM - Cokelat identik dengan Hari Valentine, yang dirayakan setiap tanggal 14 Februari.
Seseorang biasanya memberikan cokelat kepada orang tercintanya di Hari Valentine.
Tetapi mengapa cokelat dan bukan permen atau makanan lain?
Dilansir santabarbarachocolate.com, ini 5 alasan mengapa cokelat umumnya dijadikan hadiah di Hari Valentine.
1. Cokelat dianggap makanan afrodisiak
Cokelat dianggap makanan afrodisiak sejak zaman Aztec.
Baca juga: Hari Valentine 2023: Cara Merayakan Bersama Pasangan atau Sendirian
Cokelat konon mengandung zat yang mengobarkan hasrat dan membuat sepasang kekasih lebih terbuka soal romansa.
Di masa lalu, hal ini mengakibatkan tradisi bangsawan Eropa memberikan cokelat yang dicampur dengan amber kepada kekasih mereka untuk merangsang cinta mereka.
Menurut sains, mungkin ada beberapa kebenaran dalam legenda lama.
Menurut penelitian terbaru, wanita yang makan cokelat dikatakan menunjukkan lebih banyak keinginan untuk romansa dibandingkan dengan wanita yang tidak makan cokelat.
Ini mungkin karena cokelat melepaskan bahan kimia penenang otak yang meningkatkan energi dan tingkat hasrat.
Cokelat terbukti dapat meningkatkan mood dan sering disamakan dengan perasaan jatuh cinta.
2. Cokelat adalah makanan untuk Dewa, menurut mitologi Yunani
Baca juga: 25 Ucapan Hari Valentine 2023, Cocok Dibagikan di Medsos atau Dikirim kepada Orang Tersayang
Cokelat berasal dari pohon kakao yang juga dikenal 'Theobroma cacao' yang merupakan cara bangsa Yunani untuk mengatakan 'makanan untuk para Dewa'.
Meskipun tidak semua orang setuju dengan istilah ini, peradaban Maya kuno menganggap dewa kakao sebagai dewa yang disakralkan.
Istilah tersebut lebih bermakna spiritual dan literal.
Suku Aztec biasa menukar biji kakao sebagai mata uang dan sebagai makanan dan minuman untuk orang-orang istimewa di antara mereka.
Jadi, jika coklat adalah makanan yang cocok untuk para Dewa maka itu mungkin cukup baik untuk pasangan Anda.
3. Cokelat memiliki efek emosional
Cokelat memiliki efek fisiologis dan emosional pada manusia.
Memberi cokelat bukan hanya tanda cinta tetapi juga diberikan sebagai cara untuk mengungkapkan kegembiraan, memulai keinginan, mengungkapkan permintaan maaf dan menghidupkan kembali persahabatan.
Atau, bisa juga sekadar mengangkat suasana hati.
4. Cokelat, terutama yang berwarna gelap, baik untuk kesehatan
Baca juga: Apa Itu White Day? Tradisi Jepang untuk Membalas Hadiah di Hari Valentine
Semakin gelap cokelatnya, semakin baik untuk kesehatan.
Dark chocolate mengandung bahan kimia yang menurunkan risiko kanker dan penyakit jantung.
Dark chocolate penuh dengan antioksidan dan flavonoid yang melawan radikal bebas dalam tubuh.
Selain itu, dark chocolate juga dikenal untuk menurunkan tekanan darah dan meningkatkan aliran darah.
Selain perspektif kesehatan, cokelat hitam juga bagus untuk kulit karena cokelat hitam mengandung senyawa bioaktif yang meningkatkan kepadatan dan hidrasi kulit.
Ada banyak penelitian yang mengatakan bahwa dark chocolate meningkatkan fungsi otak karena kakao mengandung zat stimulan seperti kafein dan theobromine dalam jumlah kecil.
5. Cokelat biasanya disukai banyak orang
Makan cokelat membuat seseorang merasa seolah-olah diberi istirahat dari kehidupan duniawi sehari-hari.
Cokelat tidak bisa dimakan setiap hari, tidak peduli berapa banyak manfaat kesehatan yang terkandung di dalamnya.
Dianjurkan untuk makan cokelat dalam jumlah sedang untuk sesekali memanjakan diri, contohnya di Hari Valentine.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)