Namun, masih banyak bisnis yang mengambil kesempatan dengan menjual produk-produk yang digunakan untuk diri sendiri.
Bagaimana Black Day berawal?
Awalnya, 14 April dipandang sebagai hari kesedihan, oleh karena itu dinamakan “hitam”.
Black Day adalah hari ketika para lajang bisa berkumpul untuk meratapi kesendirian mereka dan menenggelamkan kesedihan mereka dalam makanan yang menenangkan.
Namun, di zaman modern Korea Selatan, penekanan pada hubungan telah menurun selama bertahun-tahun.
Makanya, sebagian orang menganggap Black Day sebagai hari perayaan, bukan hari berkabung.
Apakah merayakan atau berduka, makan jjajangmyeon pada hari itu, mungkin dengan kopi hitam sebagai pencuci mulut, masih merupakan cara ideal untuk menjalani hari itu.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)