Hal ini karena sifat puasa Ramadhan adalah wajib, daripada puasa Syawal yang sunnah, seperti dikutip dari laman Universitas Muhammadiyah Sukabumi.
Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, “Siapa yang mempunyai kewajiban qodho’ puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qodho’nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho’ itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 391).
Beliau juga mengatakan:
“Siapa yang memulai qodho’ puasa Ramadhan terlebih dahulu dari puasa Syawal, lalu ia menginginkan puasa enam hari di bulan Syawal setelah qodho’nya sempurna, maka itu lebih baik. Inilah yang dimaksud dalam hadits yaitu bagi yang menjalani ibadah puasa Ramadhan lalu mengikuti puasa enam hari di bulan Syawal. Namun pahala puasa Syawal itu tberita_idak bisa digapai jika menunaikan qodho’ puasanya di bulan Syawal. Karena puasa enam hari di bulan Syawal tetap harus dilakukan setelah qodho’ itu dilakukan.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 392).
Baca juga: 5 Keutamaan Puasa Syawal, Menghapus Dosa Selama Setahun hingga Menyempurnakan Ibadah
Niat Puasa Syawal
Berikut ini niat puasa Syawal, dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah:
أَنَّيْ نَوَيْتُ صَوْمَ سِتَّةِ أَيَّامٍ مِنْ شَهْرِ شَوَّالِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Annay niawajtu shauma sittati ayyamin min syahri Syawwali sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat berpuasa enam hari pada bulan Syawal sebagai amalan sunnah karena Allah Ta'ala."
Baca juga: Puasa Syawal setelah Lebaran: Tata Cara, Niat, Doa, dan Keutamaan
Keutamaan Puasa Syawal
Berikut ini keutamaan puasa Syawal, dikutip dari Kemenag Sumsel.
Abu Hurairah mengatakan, pahala puasa Syawal adalah satu tahun, karena setiap hari pahalanya sama dengan puasa sepuluh hari.
Tiga puluh hari ramadhan sama dengan 300 hari ditambah enam hari bulan syawal sama dengan 60 hari.
Sehingga jumlah seluruhnya adalah tiga ratus enam puluh hari yakni satu tahun.