Hal itu tak lepas, karena peran manusia dalam mewujudkan hasil yang diinginkan.
"Sebagai seorang konsultan, tentunya saya berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dan bekerja sesuai dengan pola-pola manusia, tetapi akhirnya Tuhan yang menentukan sejauh mana manusia pantas menerima hasilnya,” terangnya.
Menangani klien-klien konglomerat memberikan tantangan tersendiri bagi Lely.
Ia harus berusaha semaksimal mungkin karena apa pun yang dilakukan oleh para konglomerat melibatkan banyak aspek.
Lely berusaha agar perusahaan dan pabrik yang mereka bangun berjalan sesuai dengan harapan, mampu memberikan penghidupan dan menjadi berkat bagi banyak orang.
Terkadang, menurut dia, dalam hubungan dengan klien konglomerat, pandangan mereka memiliki perbedaan dan pendirian yang kuat.
"Oleh karena itu, aku terus melakukan konsultasi dan berupaya meyakinkan mereka dengan pola-pola yang ada, sehingga mereka bersedia mengikuti rekomendasi dalam penyusunan layout atau fungsi bangunan yang akan dibangun,” ujarnya.
Dalam praktiknya, Lely melakukan pendekatan yang didasarkan pada data.
Ia tidak berbicara berdasarkan indra keenam atau hal-hal mistis, melainkan selalu berpegang pada data yang diberikan oleh klien dan melakukan analisis yang sesuai dengan pola-pola yang ada.
"Pendekatannya ini menghasilkan kepercayaan dari klien -klien dengan berbagai latar belakang budaya dan kepercayaan yang berbeda," ujar Lely.
Disadarinya keberuntungan manusia dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu keberuntungan manusia sendiri, keberuntungan dari bumi, dan keberuntungan dari langit.
Hubungan manusia dengan hal-hal baik, amal ibadah, serta pandangan yang positif akan menentukan sejauh mana keberuntungan tersebut dapat diperoleh.
Baca juga: 2023 Jadi Tahun Kelinci Air, Ini Makna dan Penggambarannya Menurut Ahli Feng Shui
Lely biasanya menyarankan klien-kliennya untuk memilih arah yang tepat dalam meningkatkan faktor -faktor yang diinginkan.
"Misalnya harmoni, keberuntungan, anak, dan kesehatan," kata Lely.