TRIBUNNEWS.COM - Simak penjelasan tentang pengertian puasa Arafah dan puasa Tarwiyah.
Puasa Tarwiyah dan Arafah adalah amalan puasa yang dikerjakan pada saat bulan Dzulhijjah.
Puasa Arafah dan puasa Tarwiyah ini umumnya dilaksanakan menjelang Idul Adha.
Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya untuk berpuasa sunah di bulan-bulan mulia, yang di antaranya adalah bulan Dzulhijah.
Mengutip Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ustaz Muhammad Syukron Maksum, ada rahasia di balik anjuran beliau tersebut.
Rasulullah SAW bersabda, "Berpuasalah bulan-bulan mulia yaitu Rajab, Zulqa'dah, Dzulhijjah dan Muharram."
Menurut Rasulullah, bulan Dzulhijjah utamanya 10 hari pertama merupakan momentum penting untuk melakukan amal saleh.
Baca juga: Jadwal Puasa Arafah Idul Adha 2023, Ini Bacaan Niatnya dalam Tulisan Arab dan Latin
Berbeda dengan puasa Dzulhijjah yang dikerjakan mulai tanggal 1 Dzulhijjah, puasa Arafah dan puasa Tarwiyah dikerjakan pada hari ke-8 dan ke-9 Dzulhijjah.
Puasa Tarwiyah merupakan ibadah puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah.
Sementara puasa Arafah, adalah ibadah puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Amalan-amalan puasa tersebut memiliki keistimewaan yang banyak.
Hal ini dikarenakan bulan Dzulhijjah dianggap sebagai bulan yang penuh keberkahan bagi umat Islam.
Baca juga: Kapan Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah Jelang Idul Adha 1444 H/2023? Simak Jadwalnya
Keistimewaan dari puasa Tarwiyah dan Arafah:
Mengutip dari kalteng.kemenag.go.id, Kepala Kantor Kementerian Agama Gunung Mas (Gumas), H Anang Rusli menjelaskan tentang keutamaan puasa Tarwiyah dan puasa Arafah.
Puasa Tarwiyah adalah satu puasa yang dapat menghapuskan dosa selama setahun.
Selain itu ketika menjalankan puasa sunah Tarwiyah, umat muslim akan diberi keberkahan hidup dan dilipatgandakan amalan serta ibadahnya.
Sementara puasa Arafah dianggap sebagai salah satu ibadah puasa yang dapat menghapuskan dosa selama dua tahun.
Laksanakan puasa sunah Arafah, maka Allah akan mengampuni dosa tahun lalu, serta dijaga agar tidak melakukan dosa di tahun mendatang.
Keutamaan-keutamaan tersebut tertuang dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah Al-Anshar.
“Dengan puasa hari Tarwiyah dan puasa hari Arafah pahala kita akan bertambah, dosa-dosa kita dihapus, dan memperoleh ridho Allah SWT,” ucap H.Anang Rusli.
Puasa Tarwiyah dianjurkan untuk dilakukan, bagi yang berhaji maupun yang tidak sedang berhaji, bahkan akan lebih baik bila beserta tujuh hari sebelumnya.
Sedangkan puasa Arafah hanya disunahkan bagi yang tidak berhaji.
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Arafah Sebelum Idul Adha, Berikut Keutamaan Menjalankannya
Dikutip dari babel.kemenag.go.id, khusus untuk Puasa Arafah, fadhillahnya adalah mendatangkan kemuliaan bagi yang menjalankannya, antara lain:
- Allah akan memberi keberkahan pada kehidupannya.
- Bertambah harta.
- Dijamin kehidupan rumah tangganya.
- Dibersihkan dirinya dari segala dosa dan kesalahan yang telah lalu.
- Dilipatgandakan amal dan ibadahnya.
- Dimudahkan kematiannya.
- Diterangi kuburnya selama di alam Barzah.
- Diberatkan timbangan amal baiknya di Padang Mahsyar.
- Diselamatkan dari kejatuhan kedudukan di dunia, serta dinaikkan martabatnya di sisi Allah SWT.
Baca juga: Niat Puasa Sunnah saat Siang Hari, Apakah Pahalanya Tetap Dapat Penuh Sehari?
Berikut bacaan niat puasa Tarwiyah dan Arafah menurut Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ustaz Muhammad Syukron Maksum:
Niat Puasa Tarwiyah:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: “Saya niat puasa Tarwiyah, sunah karena Allah ta’ala.”
Niat puasa Arafah:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma ‘arofata sunnatan lillaahi ta’aalaa
Artinya: "Saya niat puasa Arafah, Sunah karena Allah Ta’ala".
(Tribunnews.com/Oktavia WW)