TRIBUNNEWS.COM - Tuberkulosis telah menjadi salah satu penyakit yang paling mematikan di dunia. Terlebih, setiap tahun ada jutaan orang, khususnya kaum muda, yang terdiagnosa TB/TBC dan tidak sempat diobati.
Dilansir dari WHO, Asia Pasifik memiliki dua pertiga dari beban TBC global dengan dampak yang tidak proporsional pada kaum mudanya, hanya 7 persen tingkat pelaporan kasus pada anak-anak, tingkat penularan yang tinggi, dan lebih dari 80 persen yang bergejala tetapi tidak mencari perawatan.
Untuk mendukung upaya global untuk menemukan “jutaan orang yang hilang” dengan TBC yang tidak terdiagnosis, Johnson & Johnson berdedikasi menjadi mitra global yang berkomitmen dalam memerangi tuberkulosis. Komitmen ini telah dilakoni selama lebih dari dua dekade dengan menjalin berbagai kolaborasi dengan Pemerintah setempat.
Kolaborasi yang telah dijalankan seperti mengkampanyekan TB Warriors untuk meningkatkan awareness generasi muda terhadap pengujian, pencegahan dan pengobatan TBC, serta mendorong mereka untuk peduli dengan kesehatan diri sendiri juga sesama.
Untuk menarik minat generasi muda menjadi TB Warriors, Johnson & Johnson meluncurkan game online edukatif yang pertama kali dimunculkan di Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam pada tahun 2022. Dalam game ini, para pengguna yang berperan sebagai ‘TB Warriors’ dapat menguji pemahaman terkait TBC dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.
Tidak hanya itu, kampanye digital seperti TB Warriors didesain untuk mencapai target audiens yang besar, terutama di Indonesia yang memiliki jumlah pemain game online terbesar di Asia Tenggara. Gamifikasi dalam pembelajaran ini dipercaya dapat meningkatkan retensi pengetahuan hingga 40 persen dan hingga 80 persen orang mengatakan bahwa pembelajaran gamifikasi adalah pengalaman yang lebih menarik
Selain meluncurkan game edukasi, Johnson & Johnson juga kerap memberikan informasi terkait TBC lewat microsite TB Warriors yang berisi video edukasi terkait TBC dan gejalanya.
Sebagai bagian dari inisiatif TB 10 tahun yang dimulai sejak tahun 2018, Johnson & Johnson terus melanjutkan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyelamatkan nyawa penderita TBC dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB demi mengakhiri epidemi TBC pada tahun 2030.
Kali ini, Johnson & Johnson berkolaborasi dengan Tribunnews untuk melanjutkan upaya memerangi tuberkulosis dengan kembali meluncurkan Kampanye TB Warriors 2.0 pada Selasa, 20 Juni 2023.
Pada kampanye ini, Johnson & Johnson juga berkolaborasi dengan mitra lokal seperti Stop TB Partnership Indonesia (STPI), Indonesia Muda Untuk Tuberkulosis (IMUT), dan Pijar Foundation. Kolaborasi dengan KGPAA Mangkunegara X, tokoh sosial budaya terkemuka di Indonesia, juga telah dilakukan untuk n untuk implementasi yang sukses dan berkelanjutan
Sebagai inovator, Johnson & Johnson selalu mendorong literasi TBC melalui generasi muda di Indonesia sebagai pusat respons dalam perang melawan TBC. Mengingat 40 persen penduduk Indonesia terdiri dari kaum muda usia 15-24 tahun, melibatkan kaum muda dapat menjadi kunci penting untuk mengakhiri TBC.
Perjuangan mengakhiri TB tidak dapat dilakukan sendiri oleh satu organisasi. Johnson & Johnson bekerja sama dengan Program TB Nasional (NTP) dan organisasi mitra lainnya untuk meningkatkan akses ke diagnosis dan perawatan, serta memperkuat sistem kesehatan dalam memerangi TB. Melalui kampanye TB Warriors 2.0, Johnson & Johnson berharap dapat membawa perubahan positif dan menginspirasi aksi nyata dalam memerangi TB di Asia Tenggara.