TRIBUNNEWS.COM - Simak bacaan niat puasa Tarwiyah dan Arafah dalam tulisan arab dan latin, beserta keutamaannya.
Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah.
Sementara itu, puasa Arafah dilaksanakan setiap tanggal 9 Dzulhijjah.
Puasa Tarwiyah dan Arafah diawali dengan niat puasa saat sahur dan berbuka saat Magrib.
Lantas, bagaimana bacaan niat puasa Tarwiyah dan Arafah?
Baca juga: Apa Itu Puasa Arafah? Berikut Penjelasan dan Keutamaanya
Dilansir Buku Panduan Lengkap Ibadah Muslimah karya Ustaz M Syukron Maksum, berikut bacaan niat puasa Tarwiyah dan Arafah:
Niat Puasa Tarwiyah
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: “Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala.”
Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta’ala.”
Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah
Banyak peristiwa besar yang menjadi momentum sejarah pergerakan umat Islam terjadi pada bulan Dzulhijjah.
Dalam bulan Dzulhijjah juga terdapat sederet ibadah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan dengan imbalan pahala berlipat ganda.
Ibadah yang dianjurkan di antaranya yakni puasa Tarwiyah dan Arafah.
Dikutip dari laman babel.kemenag.go.id, keistimewaan puasa Tarwiyah adalah menghapus dosa yang dibuat tahun lalu.
Baca juga: Kapan Hari Tasyrik usai Idul Adha 1444 H/2023? Waktu Menyembelih Hewan Kurban dan Dilarang Puasa
Lalu, untuk Puasa Arafah, keutamaannya yakni mendatangkan kemuliaan bagi yang menjalankannya, seperti berikut:
1. Allah akan memberi keberkahan pada kehidupannya;
2. Bertambah harta;
3. Dijamin kehidupan rumah tangganya;
4. Dibersihkan dirinya dari segala dosa dan kesalahan yang telah lalu;
5. Dilipatgandakan amal dan ibadahnya;
6. Dimudahkan kematiannya;
7. Diterangi kuburnya selama di alam Barzah;
8. Diberatkan timbangan amal baiknya di Padang Mahsyar;
9. Diselamatkan dari kejatuhan kedudukan di dunia, serta dinaikkan martabatnya di sisi Allah SWT.
Selanjutnya, inilah keutamaan puasa sunah yang dianjurkan untuk dikerjakan pada 1-7 Dzulhijjah:
- Tanggal 1 Dzulhijjah
Allah mengampuni Nabi Adam AS di Arafah, maka yang berpuasa di hari itu akan diampuni dosa-dosanya.
- Tanggal 2 Dzulhijjah
Allah mengabulkan doa Nabi Yunus AS dan mengeluarkannya dari perut ikan nun.
Maka orang yang berpuasa di hari itu sama seperti beribadah dan berpuasa satu tahun tanpa maksiat.
- Tanggal 3 Dzulhijjah
Allah mengabulkan doa Nabi Zakariya AS, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dikabulkan doanya.
- Tanggal 4 Dzulhijjah
Nabi Isa AS dilahirkan, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dihilangkan kesusahan dan dikumpulkan bersama orang mulia di hari kiamat.
- Tanggal 5 Dzulhijjah
Nabi Musa AS dilahirkan dan dimuliakan munajatnya, maka orang yang berpuasa di hari itu akan terlepas dari sifat munafik dan siksa kubur.
- Tanggal 6 Dzulhijjah
Allah membukakan pintu kebaikan semua nabi, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dipandang Allah dengan penuh rahmat dan kasih sayang.
- Tanggal 7 Dzulhijjah
Pintu neraka jahanam dikunci dan tidak akan dibuka sebelum berakhir pada 10 Dzulhijjah.
Maka orang yang berpuasa di hari itu akan dihindarkan dari 30 pintu kemelaratan dan kesukaran, dan dibukakan 30 pintu kemudahan untuknya.
Diketahui, Dzulhijjah merupakan satu di antara bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT.
Bulan Dzulhijjah juga menjadi bulan yang di dalamnya terdapat banyak keutamaan.
Para ulama menganjurkan puasa 9 hari yang dimulai saat awal memasuki bulan Dzulhijjah hingga 9 Dzulhijjah.
Pada 10 Dzulhijjah, umat Islam dilarang untuk berpuasa karena bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.
(Tribunnews.com/Nuryanti)