“Jika ingin memberi santunan, anak-anak yatim itu dimasukkan saja ke dalam rumah, tidak usah dipertontonkan,” ujarnya dalam tayangan video di kanal youtube Kisah Lintas Dimensi yang ditonton Kamis (27/07/2023).
Gus Iqdam seolah menyentil kebiasaan sebagian umat muslim yang dengan sengaja memamerkan, anak-anak yatim saat santunan,
Anak yatim sengaja diminta naik ke atas panggung saat penyerahan santunan.
“Bahkan ada yang anak yatim itu disuruh membaca puisi ‘ibu…bapak…di mana engkau berada’, akhirnya mereka menangis teringat ibu bapaknya,” ucapnya.
Jelas ini bertentangan dengan tujuan membahagiakan anak yatim seperti yang diperintahkan Nabi.
Baca juga: Sejarah 1 Muharram 1445 H, Bulan Hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah
Dalam satu hadist Nabi Gus Iqdam menceritakan dituliskan saat anak yatim nangis, maka ars seisi langit mlik Allah goyang.
"Allah dawuh (perintahkan) ke Jibril, ya Jibril lebarkan pintu neraka bagi mereka yang membuat anak yatim menangis sebaliknya lebarkan pintu surga bagi yang membahagiakan anak yatim," ucap Gus Iqdam mengingatkan.
Jadi, ingat Gus Iqdam, tetaplah menjaga perasaan anak yatim di bulan Muharram.
Saat keluarga dan orang-orang terdekatnya berusaha membuat mereka lupa, janganlah malah mengungkit-ungkit orang tua mereka yang telah tiada.
"Kalau mereka menanggis ingat kedua orangtuanya yang sudah tiada kan jadinya tak bahagia."
“Jadi, jika ada santunan kok anak yatimnya menangis, tujuan santunan itu tidak tercapai,” tegasnya.
Gus iQdam bercerita ada saalah satu kerabatnya anak yatim yang minder, ia merasa rendah diri setelah menerima santunan di atas panggung.
“Ada anak yang setelah mendapat santunan tidak berani masuk sekolah selama sebulan gara-gara minder,” paparnya.
Ia menyarankan, kalau pun perlu dokumentasi kepada donator, bisa dilakukan secara simbolis.