Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penerapkan penggunaan skin minimalism di tahun 2023 ini mulai menjadi tren di Indonesia.
Penggunaan skin minimalism juga ikut memberikan kontribusi dalam mengurangi limbah kemasan produk.
Namun demikian, Dokter Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin dr Dia Febrina SpKK menekankan sebelum memutuskan ikut tren ini harus dipersiapkan dahulu.
"Sebelum mengikuti tren gaya hidup skin minimalism, perlu dipastikan pemilihan produk perawatan kulit sesuai kebutuhan dan jenis kulit," kata Dia saat acara media gathering bersama Khaloo Beauty di Jakarta, Rabu (22/11/2023).
Dikatakannya, skin minimalism bisa mengurangi kompleksitas perawatan kulit karena penggunaan produk disesuaikan kebutuhan.
“Karena kalau banyak yang digunakan maka enggak bagus untuk kulit. Untuk perawatan kulit yang diperlukan untuk cleansing, moisturizing, dan protecting,” ucap dr Dia.
Baca juga: Empat Penyakit Kulit yang Sering Dialami Gen-Z
Selain bermanfaat bagi kulit, konsep skin minimalism berkontribusi dalam menjaga lingkungan karena bisa mengurangi limbah kemasan produk sehingga skin minimalism berperan dalam mengurangi sampah.
“Produk skincare itu ada limbahnya, belum lagi dari limbah pot-nya, segala macam. Kalau kita fokus ke pemakaian produk yang simple, tetapi efektif, itu akan sangat bermanfaat bagi kulit kita,” kata dr. Dia Febrina.
Dia menambahkan, sebenarnya untuk memenuhi menghasilkan kulit sehat adalah melakukan cleansing, moisturizing, dan protecting.
"Cleansing membersihkan noda pada kulit, moisturizing untuk melembabkan kulit agar tidak kering dan kincare protecting yakni sunscreen akan melindungi kulit dari paparan sinar matahari atau blue light yang bisa berbahaya," katanya.
Untuk yang kerap alami masalah seperti jerawat, kulit berminyak dan lainnya perlu menggunakan tambahan skincare yang keempat, yaitu correction yang disesuaikan dengna jenis masalah kulit yang dialami.
“Jika ingin menggunakan skincare correction tergantung permasalahan kulitnya seperti jika berjerawat membutuhkan kandungan yang ada niacinamide, dan lainnya,” ungkapnya.
Dia menambahkan, skincare adalah kebutuhan dalam rutinitas perawatan kulit sedangkan produk yang dipakai oleh perempuan pada dasarnya sama saja dengan yang dipakai oleh laki-laki.
Ada kesetaraan antara laki laki dan perempuan dalam pemakaian skincare, mulai dari cleansing, pelembap dan sunscreen dan bahan skincare yang dipakai itu juga sebenarnya sama saja.
"Memang lapisan kulit pria cenderung lebih tebal dan berminyak daripada perempuan tapi untuk perawatan kulitnya sama saja," jelasnya.
Founder of Khaloo Beauty, Elsinar Chrismas mengatakan, untuk mendapatkan kulit sehat, tidak melulu soal putih dan membutuhkan belasan bahkan puluhan step yang terkadang hasilnya juga tidak dapat diketahui.
"Perawatan kulit dasar yang sederhana adalah cara yang paling mudah dan efektif untuk diikuti, khususnya untuk pemula yang masih baru mengenal produk skincare dan ingin membangun rutinitas perawatan kulit, yang seharusnya tidak terlalu sulit,” katanya.