TRIBUNNEWS.COM - Simak bacaan niat ganti puasa Ramadan atau qadha, lengkap dengan penjelasannya.
Pada dasarnya umat Islam yang memiliki utang puasa harus segera menggantinya atau membayarnya dengan melaksanakan puasa qadha.
Puasa qadha atau puasa pengganti berlaku bagi orang yang sanggup berpuasa, tetapi terhambat karena halangan-halangan tertentu atau uzur.
Ini wajib dilakukan karena puasa Ramadan hukumnya adalah wajib dan harus diganti puasa pada hari lain apabila berhalangan.
Bacaan Niat Ganti Puasa Ramadhan atau Puasa Qadha
Inilah bacaan niat uasa Qadha atau membayar utang puasa menurut Mazhab Syafi'i.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’in fardho syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
“Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”
Baca juga: Bacaan Niat Sholat Taubat dalam Tulisan Arab, Latin dan Artinya
Bacaan Niat Berbuka Puasa
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma Lakasumtu Wabika Aamantu Wa'Alaa Rizqika Afthortu Birohmatika Yaa Arhamar Roohimiin.
Artinya :
"Ya Allah keranaMu aku berpuasa, dengan Mu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih".
Ketentuan Puasa Ganti atau Qadha
Mengutip dari kepri.kemenag.com, utang puasa harus diganti atau qadha sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan.
Ketentuan membayar hutang puasa Ramadan dapat dilihat jelas dalam firman Allah pada Q.S. Al-Baqarah ayat 184 yang berbunyi:
أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya: