Para hujjaj (orang yang berhaji) berkumpul dalam 'Muktamar/Kongres Akbar' untuk mendekatkan diri kepada Allah dalam menyempurnakan Rukun Islam.
Bagi kita yang tidak melaksanakan Haji disunahkan berpuasa. Karena puasa sunnah yang kita laksanakan itu dapat menghapus dosa-dosa kita satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang.
Tidak hanya ibadah puasa yang sangat dianjurkan, bahkan ibadah apapun sangat dianjurkan dilaksanakan pada 10 hari pertama di bulan Zulhijjah ini misalnya sedekah, shalat, dan lain-lain sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام يعني أيام العشر قالوا: يا رسول الله! ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك شيء
Artinya: Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah, daripada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Zulhijjah.
Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah, walaupun jihad di jalan Allah? Sabda Rasulullah: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian kembali tanpa membawa apa-apa. (HR Bukhari)
Kemudian pada tanggal 10 Zulhijjah, hari ini dan 3 hari berikutnya 11, 12 dan 13 Zulhijjah, yang dikenal dengan hari Tasyriq, kita merayakan dan berada dalam suasana Idul Adha (عيد الاضحي) atau Idul Qurban (عيد القربان) atau Idun Nahr (عيد النحر ) yang ditandai dengan penyembelihan hewan kurban seperti sapi dan kambing.
Gema takbir, tahlil, tahmid, dan taqdis membahana di jagad raya menyuarakan rasa syukur kita kepada Allah empat hari ke depan.
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah….
Telah banyak hikmah yang disampaikan oleh para khatib dan dai terkait dengan Idul Adha, mulai dari tentang ibadah haji, ibadah kurban, kesabaran dan ketaatan seorang ayah dan anaknya, dan lain-lain.
Pada kesempatan khutbah ini khatib akan menyampaikan tema khutbah Idul Adha yaitu Kurban dan Perwujudan Kesalehan Sosial.
Pemahaman umum di masyarakat kita selama ini yang hanya mengaitkan ibadah kurban sebagai kesalehan ritual yang sifanya personal-transendental (Arab: hablum minallah) tentu tidak salah.
Bagi kita umat Islam, berkurban dengan menyembelih hewan ternak merupakan salah satu bentuk mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub ilallah) di samping ibadah lainnya.
Namun kalau hanya memahami kurban sampai di dimensi ini, maka pesan Islam sebagai agama yang peduli kepada sesama, sebagaimana disebutkan dalam Hadis Nabi 'sebaik-baik kamu adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain'- tidak akan terwujud.