News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

5 Amalan yang Dapat Dilakukan di 10 Hari Pertama Bulan Zulhijah 1445 H/2024 M

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perbanyak puasa di awal bulan Dzulhijah menjelang Idul Adha - Berikut adalah amalan-amalan yang dapat dilakukan di 10 hari pertama bulan Zulhijah, menjalankan puasa Arafah hingga berqurban.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut inilah amalan-amalan yang dapat dilakukan di 10 hari pertama bulan Zulhijah.

Bulan Zulhijah memiliki beberapa keistimewaan, satu di antaranya yakni pada 10 hari malam pertama bulan Zulhijah.

Hal tersebut dijelaskan oleh Ibnu Umar Radhiyallaahu ‘Anhuma, dari Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam yang bersabda:

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ

"Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah)." (HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir)

Kemudian, untuk menyambut bulan Zulhijah, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal shaleh karena pahala dari apa yang kita kerjakan akan dilipatgandakan oleh Allah.

Dari Ibnu Umar, dari Nabi bersabda:

"Tidak ada kumpulan hari yang amal shaleh lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dikerjakan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah)". Para sahabat bertanya: "Tidak pula jihad di jalan Allah?", Nabi menjawab: "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun." (HR. Al-Bukhari, Abu Dawud dan Ibnu Majah).

Dikutip dari laman resmi Universitas Islam Indonesia, adapun amalan-amalan yang dapat dilakukan pada 10 hari pertama bulan Zulhijah 1445 H/2024 M sebagai berikut:

1. Puasa Arafah

Puasa Arafah merupakan puasa sunnah yang dijalankan pada tanggal 9 Zulhijah tahun Hijriyah.

Baca juga: Niat Puasa 1-9 Zulhijah sebelum Idul Adha dan Keutamannya

Puasa Arafah dianjurkan bagi umat Muslim yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji di Makkah.

Cara melaksanakan puasa arafah sama seperti puasa sunnah lainnya.

Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim no. 1162)

2. Takbir dan Dzikir

Perbanyak dzikir termasuk bertahlil, bertasbih, beristigfar, bertahmid, bertakbir dan memperbanyak doa merupakan suatu amalan yang dianjurkan pada bulan ini.

Tak hanya dijalankan pada bulan Zulhijah saja, tetapi juga dibiasakan pada keseharian hidup kita.

Ibnu ‘Abbas berkata, "Berdzikirlah kalian pada Allah di hari-hari yang ditentukan yaitu 10 hari pertama Dzulhijah dan juga pada hari-hari tasyriq. Ibnu ‘Umar dan Abu Hurairah pernah keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijah, lalu mereka bertakbir, lantas manusia pun ikut bertakbir. Muhammad bin Ali pun bertakbir setelah shalat sunnah".

Baca juga: Jadwal Puasa Arafah dan Tarwiyah 2024 sebelum Hari Raya Idul Adha

3. Menunaikan Ibadah Haji

Ibadah haji merupakan salah satu ibadah dari rukun Islam yang kelima, dan wajib dikerjakan oleh setiap Muslim bagi yang mampu mengerjakan baik secara finansial maupun fisik.

"(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal." (QS. Al Baqarah [2]; ayat: 196-197)

4. Berqurban

Hari Raya Idul Adha, sering dikenal dengan Hari Raya Qurban.

Hal tersebut lantaran pada tanggal 10 Zulhijah, umat Muslim berlomba-lomba menyisihkan sebagian hartanya untuk membeli kambing, lembu atau unta untuk disembelih setelah salat hari raya Idul Adha dilaksanakan dan tiga hari setelahnya atau yang kita kenal dengan hari tasyrik.

Udhiyah atau menyembelih hewan qurbah disyariatkan oleh Allah sebagaiman firman Allah dalam surat al-kautasar [108]: 2 "Dirikanlah salat dan berqurbanlah (an-nahr)".

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, "Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik". (QS. Al-Hajj [22]; ayat: 37)

5. Bertaubat (tidak berbuat maksiat)

Perintah bertaubat dan tidak melakukan maksiat sudah menjadi kewajiban kita sebagai umat Muslim untuk melaksanakan perintah tersebut.

Namun, hal serupa juga ditekankan bagi umat Muslim yang bertaubat dari berbagai dosa dan maksiat di awal bulan Zulhijah.

Artinya, kita menyibukkan diri di awal bulan Zulhijah dengan melakukan amal-amal shaleh serta meninggalkan kezholiman terhadap sesama.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, "Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. An-Nahl [16]; ayat : 119)

(Tribunnews.com/Latifah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini