Tercatat, kegiatan ini berhasil menjangkau seluruh populasi usaha Batik Cirebon skala kecil dan menengah yang berada di bawah naungan APPBI, hingga lebih dari 1.400 pengusaha dan perajin batik yang tersebar di 8 desa.
Adapun bentuk donasi yang diserahkan meliputi set alat-alat membatik, paket instrumen membatik untuk peningkatan produktivitas dan pengelolaan limbah dengan total donasi hingga lebih dari 1 milyar rupiah.
Ketua Asosiasi Pengusaha dan Pengrajin Batik Indonesia Dr. Komarudin Kudiya S.IP., M.Ds. menjelaskan, Cirebon merupakan salah satu kota budaya pelestari batik yang dikenal dengan keindahan corak batik Mega Mendung.
Diterangkan jika di Cirebon, tercatat total pengusaha dan pengrajin Batik Cirebon berkurang yakni sekitar 30-35 persen.
Hal ini tentunya sebanding dengan terjadinya penurunan omset yang signifikan dari tahun 2019-2024 sebesar kurang lebih 40 persen dari kondisi sebelumnya.
"Oleh karena itu, kami berharap inisiatif ini bisa menjadi angin segar bagi pengrajin Batik Cirebon dan turut menjangkau pengrajin kain tradisional lainnya sehingga bisa kembali bangkit menjadi industri yang berdaya,” kata Komar.