• Sistem peringatan dini: Menggunakan teknologi berbasis data untuk memantau penyakit menular seperti flu burung, malaria, dan DBD.
• Kolaborasi One Health: Pendekatan integratif yang melibatkan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan untuk mendeteksi dan mencegah penyakit sejak dini.
2. Meningkatkan Cakupan Vaksinasi dan Edukasi Publik
• Vaksinasi influenza H5N1: Mempertimbangkan pengadaan vaksin flu burung seperti yang dilakukan oleh Inggris, untuk mengantisipasi potensi pandemi.
• Kampanye imunisasi: Memperbaiki cakupan vaksin untuk campak, TBC, rabies, dan HPV guna mencegah wabah dan menurunkan tingkat kematian.
3. Pengendalian Vektor dan Penyakit Zoonosis
• Pengendalian nyamuk: Kampanye pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan penggunaan bioteknologi, seperti nyamuk steril, untuk mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypti.
• Vaksinasi hewan: Memperluas program vaksinasi rabies untuk anjing dan kucing serta meningkatkan pengawasan di peternakan unggas.
Usai Beli Emas 1 Kg di Arab, Kini Mira Hayati Setor Banyak Uang ke Bank, Teller yang Datang ke Rumah
Alasan Mira Hayati Beli Emas 1 Kg di Arab untuk Oleh-oleh, Nawar ke Bea Cukai soal Pajak: ini Reflek
4. Meningkatkan Kesadaran tentang Resistensi Antimikroba
• Edukasi masyarakat untuk mengurangi penggunaan antibiotik yang tidak sesuai.
• Mendorong penelitian dan pengembangan obat baru untuk menangani infeksi resisten.
5. Penguatan program pengendalian penyakit tidak menular.
Pemerintah harus mulai fokus pada pencegahan penyakit kronis dan Lebih banyak strategi komunikasi risiko untuk mencegah diabetes, hipertensi, peny jantung dan pembuluh darh dan obesitas.
"Selain itu penting di tahun 2025 adanya program komunitas yang mendukung olahraga, pola makan sehat, dan pemeriksaan kesehatan rutin," imbau Dicky.