TRIBUNNEWS.COM - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih dua tahun lagi, tapi sejumlah nama yang siap maju capres, sudah bermunculan.
Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, menyatakan siap maju capres 2024, pada Agustus 2022 lalu.
Kemudian, pada 3 Oktober 2022, NasDem mendeklarasikan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sebagai capres 2024.
Baru-baru ini, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyatakan kesiapannya maju capres 2024, namun ia menyerahkan keputusan pada PDIP.
Tiga nama tersebut kerap masuk tiga besar dalam survei capres yang diadakan sejumlah lembaga.
Dirangkum Tribunnews.com, berikut ini adu elektabilitas Prabowo, Anies, dan Ganjar, menurut sejumlah lembaga survei dalam dua bulan terakhir:
Baca juga: Ganjar Deklarasi Siap Jadi Capres, Pengamat: Bisa Jadi Didukung Istana atau KIB
1. Prabowo tertinggi versi PWS
Political Weather Station (PWS) merilis elektabilitas sejumlah nama capres.
Survei ini dilakukan PWS pada 1-6 Oktober 2022 di 34 provinsi dengan responden 1.200 orang berusia minimal 17 tahun.
Hasil survei PWS menunjukkan Prabowo Subianto meraih elektabilitas tertinggi dengan 30,8 persen.
"Hasil survei PWS menunjukkan bahwa Prabowo Subianto dipilih oleh 30,8 persen responden," ujar peneliti PWS, Sharazani, dalam diskusi webinar, Jumat (7/10/2022), dikutip dari Kompas.com.
Di urutan kedua, ada nama Ganjar dengan perolehan suara responden sebesar 18,8 persen.
Lalu, Anies Baswedan menempato peringkat ketiga dengan elektabilitas 17,5 persen.
2. Ganjar unggul versi Charta Politika
Pada survei yang dilaksanakan Charta Politika pada 6-13 September 2022, hasilnya menunjukkan Ganjar meraih elektabilitas tertinggi, yaitu 37,5 persen, dalam simulasi tiga nama.
Baca juga: Pengamat Nilai AHY Penuhi Kriteria Bakal Cawapres Pendamping Anies Baswedan
Sementara, Prabowo berada di urutan kedua dengan elektabilitas 30,5 persen dan Anies 25,2 persen.
"Sampai dengan periode survei dilakukan, Ganjar Pranowo menjadi pilihan tertinggi publik sebagai calon presiden," kata Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, Kamis (22/9/2022), dilansir Tribunnews.com.
Selain simulasi tiga nama, Ganjar juga unggul dalam simulasi sepuluh nama.
Ia meraih suara responden sebanyak 31,3 persen.
Lalu, disusul Prabowo dengan perolehan suara 24,4 persen dan Anies 20,6 persen.
Dalam simulasi 27 nama, lagi-lagi Ganjar Pranowo unggul dengan elektabilitas 28,5 persen.
Prabowo berada di peringkat kedua dengan 23,4 persen, lalu Anies di urutan ketiga dengan 19,6 persen.
3. Prabowo unggul versi LSJ
Pada 10-20 September 2022, Lingkar Survei Jakarta (LSJ) melaksanakan survei capres 2024 di 34 provinsi Indonesia.
Hasilnya, menunjukkan Prabowo Subianto meraih elektabilitas tertinggi mencapai 31,5 persen.
Baca juga: Simulasi Pilpres Versi Survei IPS: Pasangan Prabowo-Erick Menang Lawan Semua Paslon
"Prabowo Subianto memiliki tingkat elektabilitas paling signifikan alias tertinggi dibandingkan tokoh-tokoh lain yang disebut-sebut bakal maju dalam kontestasi Pilpres 2024," kata Direktur Eksekutif LSF, Fetra Ardianto, dalam paparan hasil survei secara daring, Selasa (27/9/2022), dilansir Tribunnews.com.
Ganjar menempati peringkat kedua dengan perolehan suara responden sebesar 20,8 persen.
Sementara, Anies memperoleh elektabilitas 16,9 persen.
4. Ganjar Pranowo tertinggi versi SMRC
Dalam survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Ganjar unggul dengan perolehan 44,6 persen.
Sementara itu, Prabowo berada di urutan kedua dengan elektabilitas mencapai 25,7 persen dan Anies 21,7 persen.
Saat Ganjar dihadapkan dengan Anies, ia unggul dengan elektabilitas 56,4 persen, sedangkan mantan Gubernur DKI Jakarta hanya 32,6 persen.
"Pada kelompok pemilih yang tahu keduanya, Ganjar mendapat dukungan 56,4 persen, unggul signifikan atas Anies Baswedan yang mendapat dukungan 32,6 persen," ujar Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, dalam rilis survei, dikutip Kamis (8/9/2022), dilansir Tribunnews.com.
Survei SMRC ini dilakukan pada 5-13 Agustus 2022 secara tatap muka pada 1.220 responden.
Baca juga: Respons PDIP soal Ganjar Pranowo Siap Maju Capres: Tak Langgar Aturan, Tegaskan Belum Ada Deklarasi
Lantas, siapakah yang akan menang dari ketiga nama tersebut?
Dikutip dari Kompas.com, Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaedi, menilai tingkat elektabilitas Prabowo Subianto sudah maksimal dibanding dua nama lainnya, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Malah, Ari menilai elektabilitas Prabowo bisa menurun karena rekam jejaknya yang selalu gagal dalam Pilpres sebelumnya.
"Mengapa bisa begitu? Prabowo dengan posisinya sebagai pejabat publik yaitu Menhan (Menteri Pertahanan), maka perfomance hanya tergantung kepada kiprahnya yang intens sebagai menteri dan Ketua Umum Gerindra," kata Ari, Senin (10/10/2022).
"Jejak rekamnya yang selalu gagal di pilpres-pilpres sebelumnya menjadi handicap (rintangan) bagi Prabowo," tuturnya.
Sementara untuk Anies, Ari berpendapat elektabilitas mantan Gubernur DKI ini bisa meningkat jika partai yang mengusungnya bekerja secara tepat.
Tetapi, menurut Ari, elektabilitas Anies Baswedan bisa menurun jika NasDem gagal mengolah pencitraan Anies.
"Akan tetapi, elektabilitas Anies akan berpotensi menurun jika NasDem gagal membantah dan mengolah isu Anies adalah toleran dengan praktik politik identitas," ujar Ari.
Berbeda dari dua 'pesaing'nya, Ganjar justru saat ini mendapat banyak simpati dari publik karena besarnya tekanan dari PDIP.
Saat ini, Ganjar dianggap sebagai korban politik karena diserang partainya sendiri.
Hal itu dinilai Ari bisa membuat Ganjar semakin mendapat tempat di masyarakat.
"Sehingga publik menaruh iba dan semakin jatuh hati dengan ketegaran Ganjar," katanya.
"Tingginya elektabilitas Ganjar di tengah hambatan dan tentangan dari partainya justru melejitkan dirinya daripada Prabowo atau Anies."
"Saya berkeyakinan Ganjar adalah kuda hitam dalam pilpres mendatang," tandasnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Fahdi Fahlevi/Chaerul Umam/Reza Deni, Kompas.com/Singgih Wiryono/Fitria Chusna Farisa)